4 Mitos dan Fakta Seputar Kehamilan, Beserta Penjelasannya
Mitos merupakan cerita yang dipercaya sebagai hal yang nyata oleh
masyarakat. Indonesia sendiri memmiliki banyak mitos yang dipercaya dan
diyakini kebenarannya. Sekalipun hal tersebut bertentangan dengan ilmu
pengetahuan.
Mitos seputar kehamilan juga ada cukup banyak dan menjadi yang
paling sering dipercaya hingga membuat para ibu kerap dihadapkan pada dilema.
Terutama bagi ibu milenial yang sebenarnya tahu bahwa mitos tersebut tidaklah
benar.
Meski mengetahui bahwa mitos yang beredar seputar kehamilan tidaklah benar, para ibu hamil masih tetap mempercayainya. Tentu saja ada banyak alasan mengapa mitos masih dipercaya dan diyakini kebenarannya termasuk oleh ibu hamil.
Hal ini karena mitos tersebut sudah ada sejak zaman dahulu dan dipraktikkan serta menjadi keyakinan komunal yang tidak hanya dimiliki oleh perorangan melainkan kelompok. Nah, berikut sederet mitos dan fakta seputar kehamilan yang sudah Info Bunda rangkum.
1. Ngidam
Mitos satu ini dipercaya dan dipraktikan oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Tidak sedikit yang yakin bahwa ketika hamil para perempuan akan mengalami ngidam. Yaitu keinginan untuk memakan atau melakukan suatu hal yang tidak biasanya dilakukan. Mitosnya adalah bahwa apabila ibu hamil ngidam dan tidak dituruti, maka anak yang lahir kelak akan ileran.
Faktanya: Ngidam yang tidak dituruti bukanlah penyebab dari bayi ileran. Istilah ngidam hanya dikenal oleh masyarakat tanah air lho. Tapi, jika ibu hamil tiba-tiba menginginkan makan daging maka kemungkinan ibu butuh tambahan nutrisi seperti protein, kalium, atau natrium.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan dari nutrisi ibu hamil yang ngidamnya dipenuhi dengan yang tidak dipenuhi. Bahkan ketika ngidam atau keinginan si ibu saat hamil justru membahayakan dirinya dan calon bayinya maka tidak dianjurkan untuk mengikuti anjuran terseburt. Misalnya saat ibu hamil ngidam makanan mentah maka hal itu tak boleh dituruti karena makanan mentah mengandung bakteri yang berbahaya bagi janin
2. Saat hamil harus makan untuk dua orang
Jumlah porsi makanan yang di makan oleh ibu hamil di percaya harus ditambah. Sebab ada dua orang yang harus dipenuhi kebutuhannya yaitu ibu dna si jabang bayi.
Faktanya: Ibu hamil ternyata hanya membutuhkan 300 kalori tambahan. Kebutuhan kalori ini bisa diperoleh dari segelas susu skim dan 4 porsi sayur-buah. Makan berlebih dengan anggapan ada dua orang tang harus makan justru akan meningkatkan resiko obesitas karena kalori yang masuk berlebihan.
3. Bentuk perut menentukan jenis kelamin
Bentuk selama kehamilan atau baby bump dipercaya bisa menunjukkan jenis kelamin dari bayi dalam kandungan. Apabila baby bump melebar ke samping maka bayi yang ada dalam kandungan dipercaya berjenis kelamin perempuan. Sedangkan jika perutnya membesar ke depan makan bayinya berjenis kelamin laki-laki.
Faktanya: Baby bump atau bentuk perut ibu saat hamil tidak menentukan jenis kelamin bayi. Untuk mengetahui jenis kelamin bayi, disarankan untuk melakukan USG.
4. Air kelapa muda untuk kulit putih bersih dan rambut bayi tebal
Air kelapa muda memang memiliki banyak manfaat, oleh karenanya banyak yang percaya bahwa air kelapa bisa membuat kulit bayi putih bersih dan rambutnya ketika lahir jika rajin dikonsumsi.
Faktanya: Air kelapa muda bukanlah faktor yang memengaruhi warna kulit atau ketebalan rambut. Sebab hal tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik. Walau demikian, air kepala muda memang memiliki kandungan elektrolit yang tinggi dan merupakan asupan cairan yang baik untuk ibu hamil. Ibu hamil tetap harus mengonsumsi air putih serta makanan bernutrisi lainnya.
Mungkin masih ada banyak mitos lain yang dipercaya oleh masyarakat. Tetapi bukan berarti semuanya harus diyakini dan dipercaya. Sehingga lebih baik jika konsultasikaan dengan dokter jika selama kehamilan ada saran untuk melakukan atau memakan sesuatu yang diyakini bermanfaat padahal bisa jadi memberi dampak buruk bagi kehamilan. (Red/IB-Vitri)