Sudah Lewat HPL Tapi Belum Ada Tanda-tanda Persalinan, Harus Bagaimana?
Infobunda.id - Menanti kelahiran buah hati pasti bikin deg-degan ya, nggak cuma seneng tapi juga takut. Apalagi kalau ternyata tanggal HPL (Hari Perkiraan Lahir) sudah lewat dan belum ada tanda-tanda si kecil mau keluar. Bagi calon new mom pasti makin panik, apalagi kalau ada tetangga yang usia kandungannya sama dan sudah brojol dulu.
Pastinya makin panik ya, Bun. Tapi HPL sebenarnya bukan tanggal pasti kelahiran karena. Oleh karena itu Bunda juga harus tahu bagaimana penghitungan HPL. Nah, simak dulu ulasannya di bawah yuk!
![]() |
Sudah Lewat HPL Belum Ada Tanda Persalinan. |
Penetapan tanggal HPL itu sendiri dihitung dari hari pertama haid atau menstruasi terakhir (HPHT). Jadi dalam posisi Bunda sedang haid hari pertama pada siklus menstruasi, di situlah usia kehamilan mulai dihitung. Kadang HPL yang ditentukan bidan pada buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) berbeda dengan HPL dari dokter kandungan yang melakukan USG. Hal ini karena dokter kandungan melihat ukuran lingkar kepala janin untuk menentukan perkiraan usianya.
Hanya sekitar 5% bayi lahir sesuai HPL
Tahu nggak sih Bun, kalau ternyata hanya sekitar 5% saja loh bayi yang lahir melalui persalinan normal atau pervaginam yang lahir tepat di HPLnya. Maka sangat wajar jika bayi dapat lahir sebelum atau sesudah melewati HPL yang ditentukan berdasarkan perkiraan tersebut bukan? Jadi kalau Bunda sudah melewati HPL dan belum ada tanda-tanda akan melahirkan jangan panik selama hasil pemeriksaan baik-baik saja.
Periksa kandungan
Biasanya Bunda akan disarankan untuk melakukan USG guna melihat kondisi bayi juga air ketuban. USG ini sangat penting di masa akhir kehamilan untuk mengetahui apakah air ketuban masih cukup bagus atau justru sudah berkurang jumlahnya atau bahkan mengapur. Apabila kondisi Bunda dan bayi serta air ketuban bagus meski sudah melewati HPL, maka hanya perlu bersabar dan tetap beraktivitas normal.
Aktif bergerak
Perlu Bunda ketahui juga bahwa pada usia kehamilan memasuki usia 40 minggu, Bunda justru harus aktif bergerak meskipun harus tetap diingat jangan sampai kelelahan, karena Bunda juga harus menyiapkan tenaga untuk persalinan. Jalan-jalan pagi hari dapat menjadi pilihan simpel dan mudah loh di samping senam hamil.
Perhatikan air ketuban
Tetapi jika air ketuban Bunda dinyatakan sudah tidak bagus, maka Bunda akan disarankan untuk menjalani prosedur medis seperti induksi atau operasi c-section. Hal ini mungkin akan membuat Bunda sedih dan takut terlebih bagi yang sudah merencanakan melahirkan secara normal. Tetapi prosedur medis ini sangat dibutuhkan untuk memastikan Bunda dan bayi mendapatkan penanganan yang tepat. Kondisi ini pun dapat dialami oleh semua orang bahkan yang belum mendekati HPL.
Konsultasi
Jika terpaksa Bunda harus melakukan operasi c-section, diskusikanlah dengan suami dan keluarga Bunda. Konsultasikan secara detail dengan dokter kandungan agar Bunda menjadi benar-benar paham dan yakin dengan keputusan yang akan diambil.
Menjadi ibu
Normal dan Tapi Bun, ada satu hal juga yang harus diingat yaitu bahwa menjadi ibu tidak ditentukan dengan bagaimana proses melahirkan itu terjadi. Baik melahirkan normal atau operasi semua bermuara pada satu kesimpulan yaitu dilahirkannya bayi yang telah dikandung selama kurang lebih 40 minggu.
Jadi Bun, HPL yang tidak tepat tidak perlu terlalu dirisaukan selama kondisi Bunda dan bayi baik-baik saja karena angka kelahiran bayi yang tepat pada HPL hanya berkisar 5% saja. Oleh karena itu tidak masalah untuk tidak menjadi bagian dari yang 5% tersebut bukan?
Apalagi HPL, sesuai namanya juga hanya merupakan sebuah tanggal perkiraan. Sebagai suatu yang dikira, maka sangat wajar jika ada sedikit pergeseran tanggal. Namun, sekali lagi yang perlu ditegaskan adalah pemeriksaan kandungan di minggu-minggu terakhir kehamilan sangat perlu dan harus dilakukan.