Mengenal Egg Freezing, Alasan, Resiko, dan Biaya yang Dibutuhkan
Infobunda.id- Untuk menjaga kemungkinan hamil, pembekuan sel telur bisa jadi pilihan. Tapi sebelum itu kenali lebih lanjut egg freezing beserta alasan dan resikonya.
Egg freezing ramai dibicarakan usai Luna Maya mengungkap bahwa ia sudah melakukan pembekuan sel telur. Pembekuan sel telur mungkin masih cukup asing bagi masyarakat Indonesia, tetapi prosedur medis ini sudah banyak dilakukan di luar negeri. Sejumlah artis top mancanegara telah melakukan praktik egg freezing.
Mulai dari Halsey hingga Ham So won telah menjalani pembekuan sel telur. Keduanya pun berhasil memiliki anak dari prosedur ini. Lantas apa itu egg freezing dan mengapa Luna Maya dan sederet artis melakukannya?
Dalam dunia medis, egg freezing disebut dengan istilah oocyte cryopreservation. Dilansir dari Mayo Clinic (21/1/2021) pembekuan sel telur adalah sebuah metode yang digunakan untuk menjaga kemampuan perempuan agar tetap dapat hamil.
Egg freezing dilakukan dengan cara sel telur diambil dari ovarium kemudian dibekukan dalam keadaan belum dibuahi. Sel telur yang sudah dibekukan ini kemudian disimpan untuk digunakan ketika perempuan tersebut sudah siap untuk hamil.
Sel telur yang sudah beku ini dapat dicairkan dan dibuahi dengan sperma di dalam lab dengan metode bayi tabung atau in vitro fertilization (IVT). Sel telur yang sudah dibuahi ini selanjutnya bisa ditanam di rahim.
Alasan Melakukan Egg Freezing
Alasan Luna Maya membekukan sel telurnya adalah karena ia belum siap untuk hamil namun ia ingin tetap bisa hamil di masa mendatang. Alasan ini menjadi alasan utama yang membuat perempuan melakukan egg freezing. Namun selain alasan ini, ada beberapa alasan lain yang membuat egg freezing adalah pilihan tepat untuk dilakukan.
Seperti yang dialami oleh penyanyi Halsey, ia membekukan sel telurnya di usia relatif muda yaitu 23 tahun. Alasannya adalah karena ia mengidap endometriosis yaitu kondisi dimana endometrium tumbuh di luar rahim. Hal ini membuat peluang untuk hamil menjadi kecil. Setelah beberapa kali mengalami keguguran, Halsey akhirnya berhasil melahirkan putra pertamanya pada pertengahan 2021 kemarin.
Berbeda dengan Halsey, Ham So Won yang merupakan Miss Korea 1997 ini membekukan sel telurnya karena ia khawatir di usianya yang tak lagi muda tak akan bisa punya anak. Setelah membekukan 15 sel telurnya sebelum menikah, Ham So Won mengumumkan kehamilannya di usia 42 tahun.
Membekukan sel telur mungkin adalah pilihan tepat jika Ibu mengalami beberapa kondisi seperti:
Mengalami masalah kesuburan seperti endometriosis, penyakit autoimun seperti lupus atau bagi mereka yang memutuskan menjadi transgender namun masih memiliki keinginan untuk hamil
Akan menjalani pengobatan kanker atau penyakit lain yang bisa mengurangi kesuburan. Penggunaan obat atau kemoterapi bisa mengganggu kesuburan, dengan egg freezing sebelum pengobatan akan memberikan kesempatan untuk bisa mempunyai anak biologis.
Akan menjalani program bayi tabung. Pasangan yang menjalani program bayi tabung biasanya memiliki membekukan sel telurnya untuk menyimpan sel telur tersebut seandainya pembuahan yang dilakukan tidak berjalan sesuai rencana.
Ingin menyimpan sel telur saat masih dalam kondisi sehat untuk digunakan nanti.
Resiko Egg Freezing
Walau egg freezing dilakukan untuk menjaga peluang bagi perempuan agar bisa hamil, tapi prosedur ini juga memiliki beberapa risiko yang perlu untuk dipertimbangkan. Beberapa risiko dari egg freezing antara lain:
Pembengkakan ovarium hingga rasa sakit usai pengambilan sel telur (ovarian hyperstimulation syndrome). Hal ini terjadi karena penggunaan obat kesuburan yang memang dilakukan sebelum sel telur diambil. Rasa sakit yang mungkin muncul adalah sakit perut, kembung, mual, muntah dan diare.
Komplikasi pengambilan sel telur. Walau jarang terjadi, penggunaan jarum untuk mengambil sel telur akan menyebabkan pendarahan. Infeksi, kerusakan usus, kandung kemih atau pembuluh darah.
Gangguan emosi, pembekuan sel telur bisa meningkatkan harapan untuk bisa hamil. Meski begitu tidak ada jaminan bahwa prosedur ini akan selalu sukses.
Tingkat Kesuksesan Egg Freezing
Tingkat keberhasilan egg freezing untuk bisa memiliki anak tergantung pada usia perempuan ketika sel telur dibekukan. Perempuan yang lebih tua memiliki resiko keguguran yang lebih tinggi dibanding perempuan yang membekukan sel telurnya di usia muda karena usia sel telur yang dibekukan juga lebih tua.
Walau begitu, tidak ditemukan risiko dari bayi yang lahir dengan egg freezing. Selain usia ketika telur perempuan dibekukan, kesuksesaan prosedur ini juga dipengaruhi oleh jumlah sel telur yang ada.
Biaya dan Klinik Penyedia Jasa Egg Freezing
Apabila tertarik untuk melakukan egg freezing, Bunda perlu mencari klinik terpercaya dan memahami semua prosedurnya. Selain itu kesiapan biaya juga harus diperhatikan. Pasalnya prosedur ini tidak murah, dilansir dari FertilityIQ, egg freezing di luar negeri memerlukan biaya hingga US$ 15.000-20.000 atau setara dengan Rp 215-286 juta rupiah.
Di Indonesia sudah ada beberapa fasilitas kesehatan yang menyediakan jasa egg freezing seperti di Klinik Yasmin Kencana, RSCM, Rumah Sakit Bunda, juga Klinik Teratai rumah sakit Gading Pluit. Jadi bagaimana tertarik untuk membekukan sel telur?