Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

5 Prinsip Menyusui Bayi Baru Lahir yang Bunda Harus Ketahui


Infobunda.id- Menyusui merupakan kegiatan yang penting dilakukan setelah bayi lahir. Tentunya tak jarang bunda akan bertanya bagaimana cara menyusui bayi dengan benar. Terutama bagi para ibu baru yang pertama kali merasakan menjadi orang tua.

Namun sebelum membahas tentang cara menyusui yang tepat ada baiknya bunda juga tahu tentang tahapan produksi ASI. Setelah melahirkan ada tiga tahap produksi ASI yaitu kolostrum, ASI transisi, dan mature milk seperti dinukil dari What To Expect.

pexels.com/анастасия-войтко

Pertama adalah kolostrum cairan dengan warna kekuningan dan jumlahnya sedikit yang keluar begitu bunda melahirkan. Kolostrum adalah cairan yang sangat penting karena mengandung mineral dan vitamin yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan infeksi virus dan bakteri. Selain itu, kolostrum sangat baik pula untuk merangsang gerakan usus pertama bagi bayi. Bahkan kolostrum juga bisa meminimalisir risiko bayi kuning. 


Kedua, ASI transisi merupakan ASI yang keluar setelah kolostrum. ASI ini berisi protein dan imunoglobulin yang lebih rendah dari kolostrum. Akan tetapi memiliki jumlah laktosa, lemak, serta kalori yang lebih banyak.  


Ketiga, mature milk adalah ASI yang keluar pada kisaran hari ke-10 hingga dua minggu usai bunda melahirkan. Warna dari mature milk cukup mirip dengan susu skim. Akan tetapi kaya nutrisi dan lemak yang dibutuhkan dalam tumbuh kembang bayi. 


Setelah mengetahui tahapan dari produksi ASI tadi selanjutnya bunda juga harus tahu prinsip dan panduan menyusui bayi baru lahir berikut.



pexels.com/William Fortunato

1. Kapan bayi harus menyusu

Bayi harus disusui setiap kali merasa lapar. Lantas bagaimana bunda bisa tahu kapan bayi lapar? Ada beberapa tanda yang bisa jadi indikasi jika bayi merasa lapar. Ketika lapar, bayi akan gelisah, menoleh kanan dan kiri, mengecap bibir, menjulurkan lidah, menghisap tangannya, juga menangis. Tapi belum tentu setiap bayi menangis artinya lapar ya, bun. Perlu dicek kembali penyebab bayi menangis, apakah mengantuk atau sudah waktunya ganti diapers.


2. Frekuensi menyusui

Bayi baru lahir umumnya menyusu sebanyak 8-12 kali dalam sehari pada bulan pertama ia lahir. Semakin sering bayi menyusu maka produksi ASI bunda juga akan semakin banyak. Frekuensi menyusu bayi kemudian akan menurun pada usia 1 atau 2 bulan dengan hanya sekitaar 7-9 kali dalam sehari. Akan tetapi angka itu bukan patokan jadi meskipun bayi sudah menyusu lebih dari 9-12 kali, tetap berikan ASI bila bayi minta. Apabila frekuensi menyusu terus menurun atau bayi tidak mau menyusu maka hal ini patut diwaspadai serta dicari penyebabnya.


3. Lama waktu bayi menyusu

Sebenarnya tidak ada angka pasti untuk mengukur lama waktu bayi dalam menyusu. Namun rata-rata bagi bayi baru lahir waktu yang dibutuhkan untuk menyusu sekitar 20 menit. Hal ini karena bayi masih dalam proses belajar dan membiasakan diri menyusu. Durasi menyusu akan berkurang seiring bertambah besarnya bayi menjadi sekitar 5-10 menit. Walau itu adalah waktu rata-rata, tapi lamanya setiap bayi menyusu berbeda tergantung pada produksi ASI, kelancaranan ASI, posisi menyusui, dan pastinya perlekatan mulut bayi dan puting saat menyusu. 


4. Berapa kali bayi harus disendawakan

Setiap kali selesai menyusu sebaiknya selalu sendawakan bayi. Dengan menyendawakan perut bayi menjadi tidak begah. Sendawa atau tidaknya bayi setelah menyusu juga bergantung pada makanan yang bunda konsumsi. 


5. Tanda bayi kenyang

Ketika bayi kenyang ia akan menjadi lebih mudah untuk tertidur. Selain itu bayi juga tidak rewel dan terlihat puas usai menyusu. Kemudian frekuensi untuk buang air kecil juga banyak sehingga bisa berganti popok sekitar 4-6 kali dalam sehari.

Nah itulah lima prinsip dalam menyusui yang harus dan perlu banget bunda ketahui. Menyusui adalah proses alamiah sehingga setiap bunda memiliki insting untuk melakukannya. Oleh karena itu tetap semangat untuk mengASIhi.





Editor: Yulikhah