Tips Optimalkan Tinggi Badan Anak
Infobunda.id- Tinggi badan anak menjadi salah satu topik penting dalam tumbuh kembangnya. Apalagi karena ada profesi tertentu yang mensyaratkan batas minimal tinggi badan.
Sehingga mengetahui tips optimalkan tinggi badan anak menjadi penting untuk diketahui. Selain itu faktor penentu tinggi badan hingga kapan tubuh anak akan berhenti tumbuh juga tak kalah penting untuk diperhatikan.
Faktor Penentu Tinggi Badan
Faktor Genetik
Faktor utama yang sangat menentukan tinggi badan adalah genetik. Artinya tinggi badan ayah dan ibu serta sejumlah aspek genetik lainnya akan sangat memengaruhi dan menentukan berapa tinggi badan seorang anak.
Meski demikian, bukan berarti para orang tua hanya bisa pasrah dan tak melakukan usaha untuk bisa mengoptimalkan tinggi badan buah hati. Sebab selain faktor genetik yang memang faktor utama, ada beberapa faktor lain yang bisa diusahakan untuk memaksimalkan tinggi badan.
Nutrisi
Faktor lain selain genetik yang memengaruhi tinggi badan adalah nutrisi. Menurut dr. Asa Ibrahim, Sp.OT selama kurun waktu 100 tahun terakhir, rata-rata orang Korea bertambah tinggi 15-20 cm dan menjadi lebih tinggi dari orang tuanya.
Hal itu ternyata terjadi karena perbedaan nutrisi saat ini dan zaman dulu. Jadi dengan nutrisi yang baik seorang anak dapat mencapai tinggi badan optimal genetiknya. Sebab bisa jadi kedua orang tuanya dulu tidak mendapat nutrisi terbaik.
Nutrisi yang baik di sini meliputi kecukupan protein, karbohidrat, vitamin, lemak, mineral, dan lain sebagainya. Dengan terpenuhinya kebutuhan nutrisi tadi, maka meskipun kedua orang tuanya tidak tinggi anaknya tetap bisa memiliki tinggi badan yang optimal.
Vitamin D dan Kalsium
Sejumlah penelitian menemukan bahwa defisiensi atau kekurangan vitamin D pada anak mencapai 90 persen. Akibat dari defisiensi vitamin D adalah tubuh tak dapat mencapai potensi tinggi badan optimal.
Tak hanya itu saja, kurangnya vitamin D juga sangat memungkinkan menyebabkan masalah lain pada tulang dan gigi. Hal serupa juga terjadi karena kurangnya kalsium yang menentukan kekuatan dan pertumbuhan tulang dan gigi.
Lalu bagaimana untuk mengetahui apakah tubuh kekurangan vitamin D atau tidak?
Caranya adalah dengan mengecek kadar vitamin D dalam darah di laboratorium yang ada di berbagai fasilitas kesehatan. Apabila kadarnya kurang dari 30 maka harus segera mengejarnya dengan suplementasi vitamin D. Perlu juga dibantu dengan rutin berjemur di bawah sinar matahari.
Anjuran untuk berjemur di bawah sinar matahari adalah pukul 9 pagi atau 3 sore sekitar 15-20 menit. Bisa juga dilakukan dengan berjemur di pagi hari lalu berjemur lagi pada sore hari dengan durasi lebih lama.
Olahraga
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi tinggi badan adalah aktivitas fisik atau olahraga. Perlu diketahui bahwa pembentukan tulang manusia itu sangat responsif dengan beban yang diterima oleh tulang.
Jadi jika ada rangsangan pada tulang dan sendi melalui olahraga, maka tulang dan sendi akan terstimulasi untuk lebih optimal mencapai tinggi. Olahraga yang dianjurkan untuk bisa memberikan stimulus atau rangsangan yang baik untuk tinggi badan adalah berenang.
Sebab berenang membutuhkan banyak kerja dan gerakan dari sendi dan sebagian besar anggota tubuh. Sehingga berenang menjadi salah satu jenis olahraga terbaik untuk bisa mencapai tinggi badan optimal.
Tips Optimalkan Tinggi Badan Anak
Tinggi badan anak bisa dioptimalkan prosesnya sejak usia balita. Bagaimana caranya? Tentu saja dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi badan seperti sudah dijelaskan di atas.
Perhatikan nutrisi yang diberikan pada anak, pastikan semua kebutuhan protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineralnya terpenuhi dengan optimal. Kemudian cek apakah tubuh cukup vitamin D dan kalsium atau mengalami defisiensi. Jika masih kekurangan maka segera cukupi kebutuhan vitamin D dan kalsium.
Kemudian ajak anak untuk rajin olahraga sehingga sendi-sendi dalam tubuhnya banyak bergerak. Salah satu olahraga yang baik karena menggerakkan banyak sendi adalah berenang. Dan beruntungnya, berenang adalah olahraga yang umumnya anak-anak sukai.
Jangan menunggu usia anak bertambah hingga usia remaja untuk mengoptimalkan tinggi badannya. Tapi lakukan sejak dini ketika usia mereka masih balita dan dalam masa pertumbuhan. Sebab jika proses tersebut dimulai ketika remaja maka akan cukup sulit dan tidak bisa optimal.
Kapan Pertumbuhan Anak Terhenti?
Proses pertumbuhan tubuh manusia memiliki batasan dan tidak akan terus bertumbuh sepanjang hidup. Perempuan dan laki-laki memiliki perbedaan dalam batasan untuk pertumbuhan tubuhnya.
Bagi perempuan, proses pertumbuhan rata-rata akan terhenti pada usia 16 tahun. Sementara itu pertumbuhan pada anak laki-laki umumnya berhenti di usia 18 tahun. Pada usia tersebut ketika pertumbuhan terhenti maka lempeng sendi tertutup sehingga akan sangat sulit untuk menambah tinggi badan.
Jadi jika sudah 15 tahun tapi tingginya masih kurang baik laki-laki atau perempuan, maka harus dengan serius dikejar. Sebaiknya segera konsultasikan ke dokter ortopedi untuk evaluasi sehingga bisa ditemukan solusi terbaik untuk mengejar tinggi badannya.
Itulah tips optimalkan tinggi badan anak yang perlu ayah dan bunda ketahui. Sangat penting memperhatikan pertumbuhan tinggi badan anak, agar bisa mencapai tinggi optimal. Semoga informasi tadi bisa bermanfaat.