Cacar Monyet, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Infobunda.id- Belum lama ini penyakit cacar monyet ditemukan di Jakarta. Penemuan penyakit yang dikenal juga dengan Monkeypox ini cukup menghebohkan. Pasalnya ini adalah kasus kedua yang ditemukan di Indonesia.
ilustrasi/Anna Shvets/pexels.com
Kasus positif cacar monyet yang pertama ditemukan pada Agustus 2022 lalu juga di Jakarta. Temuan ini tentunya menjadi pengingat bagi masyarakat untuk waspada akan ancaman cacar monyet.
Cacar monyet sendiri adalah infeksi virus yang mempunyai tanda-tanda munculnya bintil bernanah di kulit. Penemuan monkeypox pertama kali terjadi di tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo, Afrika Selatan.
Sesuai namanya, cacar monyet adalah penyakit cacar seperti cacar air. Namun, bedanya jika dalam cacar air bintilnya berisi air kalau cacar monyet bintilnya berisi nanah.
Sebagai penyakit yang disebabkan virus, cacar monyet sangat menular. Oleh karenanya penting mengenal apa itu cacar monyet, penyebab, gejala, dan cara mengobatinya,
Apa itu Cacar Monyet?
Cacar monyet adalah penyakit cacar yang terjadi akibat infeksi dari virus langka yang umum dikenal dengan virus monkeypox. Penamaan nama cacar monyet sendiri dilakukan bukan tanpa sebab. Lantaran inang atau sumber utama dari virus tersebut adalah monyet.
kasus cacar yang dialami primata seperti monyet juga bukan hal baru, namun penularan penyakit itu pada manusia baru terjadi dan muncul di tahun 1970 di Kongo.
Penderita cacar monyet akan mengalami kondisi dimana kulitnya berbintil-bintil seperti melepuh yang berisi nanah. Cacar monyet juga membuat penderitanya demam yang disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak.
Perbedaan dari cacar monyet dan cacar air salah satunya adalah nanah yang menjadi isi dari bintil-bintil di dalam tubuh. Munculnya nanah ini jadi pertanda bahwa penyakit yang diidap bukan cacar air, tapi cacar monyet.
Penularan Cacar Monyet
penyakit cacar monyet yang disebabkan oleh virus merupakan penyakit menular seperti cacar air. Penularannya sama yaitu lewat kontak dengan droplet atau percikan air liur penderita.
Bisa juga dengan kontak langsung pada luka yang terkontaminasi virus, menyentuh barang yang terkontaminasi virus lalu menyentuh, mata, hidung, dan mulut.
Adapun penularan dari hewan ke manusia terjadi melalui cakaran, gigitan, atau kontak langsung dengan cairan tubuh dari hewan yang terinfeksi.
Penyebab Cacar Monyet
Seperti sudah disebut sebelumnya, Cacar monyet disebabkan oleh virus Monkeypox yang berasal dari kelompok Orthopoxvirus. Virus tersebut menginfeksi hewan primata seperti monyet atau tupai, bisa juga menginfeksi hewan pengerat seperti tikus.
Hewan-hewan yang terpapar virus tadi kemudian bisa menginfeksi manusia lewat gigitan dan cakaran atau air liurnya. Setelah itu barulah terjadi infeksi dari manusia ke manusia.
Gejala Cacar Monyet
Masa inkubasi virus Monkeypox di tubuh umumnya terjadi selama 6-13 hari. Sehingga gejalanya pun baru akan muncul setelah hari keenam terpapar virus. Gejala Cacar Air menurut WHO dibedakan menjadi dua fase atau periode.
Periode tersebut yaitu invasi dan erupsi kulit. Adapun penjelasannya yaitu:
Periode Invasi
Periode invasi terjadi sejak hari 0 sampai 5 sejak terinfeksi virus dengan menunjukkan beberapa gejala seperti:
Demam
Lemas
Sakit kepala berat
Sakit punggung
Nyeri otot
Mual dan muntah
Pembengkakan kelenjar getah bening
Pembekakan pada kelenjar getah bening inilah yang jadi pembeda utama antara cacar monyet dan cacar air.
Periode Erupsi Kulit
Gejala pada periode erupsi kulit pada penderita cacar monyet adalah munculnya ruam kulit. Umumnya hal ini terjadi pada hari 1-3 setelah demam terjadi. Ruam awalnya muncul di wajah lalu menyebar ke seluruh tubuh.
Bagian yang paling sering terdampak ruam adalah wajah, tangan, dan kaki. Pada mulanya ruam terjadi dalam bentuk bintik-bintik kemudian menjadi lenting seperti kulit melepuh yang berisi cairan. Cairan itu adalah nanah yang nantinya akan pecah menjadi kerak seperti borok.
Cara Mengobati Cacar Monyet
Sayangnya sampai sekarang belum ada obat untuk bisa mengobati cacar monyet. Jenis tindakan medis yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan vaksin cacar (smallpox).
Tapi di sejumlah negara, ada yang menggunakan tecovirimat untuk mengatasi cacar monyet. Cara kerja Tecovirimat adalah dengan menghambat virus cacar monyet berkembang biak. Sehingga meminimalisir penyebaran pada orang lain.
Penggunaan obat tersebut masih terbatas khususnya untuk orang dewasa berbobot ≥40 kg dan bagi anak dengan berat ≥13 kg.
Pada umumnya cacar monyet termasuk kategori penyakit ringan meskipun sangat menular. Cacar monyet dengan gejala ringan akan sembuh sendiri dalam waktu sekitar 2 sampai 4 minggu.
Harus Waspada dan Periksa ke Dokter
Meski masuk dalam jenis penyakit ringan tapi tetap harus waspada dan periksa ke dokter jika ditemukan beberapa kondisi seperti berikut ini:
Isi bintil nanah
Sempat melakukan kontak dengan monyet atau tupai
Baru melakukan perjalanan ke tempat yang dilaporkan ada kasus cacar monyet.
Diagnosis Cacar Monyet
Untuk mengetahui apakah menderita cacar monyet apa tidak harus dilakukan dengan diagnosis dokter dan tidak bisa self diagnosis walau ada bintil bernanah dalam tubuh.
Oleh karenanya pemeriksaan lanjutan diperlukan untuk memastikan apakan ada virus Monkeypox dalam tubuh. Beberapa pemeriksaan untuk diagnosis cacar monyet seperti:
Tes darah
Tes usap tenggorokan
Biopsi kulit, yaitu mengambil sampel jaringan kulit untuk diperiksa dengan mikroskop
Nah, itulah pengertian, penyebab, gejala, cara mengobati cacar monyet yang merupakan penyakit menular. Cacar monyet harus diwaspadai meski kasusnya baru ditemukan 2 di Indonesia.
Menjaga kebersihan diri, pola hidup sehat, dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang agar daya tahan tubuh kuat dan tidak mudah sakit bisa jadi salah satu upaya untuk melindungi diri dan keluarga dari ancaman cacar monyet. .