Pilih Kondom Berdasarkan Bahannya
Infobunda.id- Memilih kondom tidak hanya harus memperhatikan tekstur, warna, atau rasanya saja lho, bun. Pasalnya penting juga untuk mengetahui bahan yang digunakan dalam pembuatan kondom.
![]() |
Bahan kondom. pexels.com/Cottonbro Studio |
Mungkin selama ini, bahan yang umum diketahui sebagai bahan baku kondom adalah lateks. Tapi sebenarnya ada beberapa bahan lain selain lateks yang biasa dipakai untuk pembuatan kondom.
Nah, berikut ulasan tentang beberapa bahan yang biasa dan umum digunakan sebagai bahan baku pembuatan kondom.
1. Lateks
Bahan paling umum dan sering dipakai untuk membuat kondom yang pertama tentu saja lateks. Lateks adalah bahan dari karet yang teruji paling efektif untuk pencegahan kehamilan atau penularan penyakit kelamin.
Lateks sendiri terbuat dari getah pohon karet sehingga umumnya kondom berbahan lateks jauh lebih mahal dari kondom berbahan lain. Walau telah teruji paling aman dan efektif dalam mencegah kehamilan, penyakit kelamin, atau penyakit menular seksual, tapi kondom berbahan lateks ternyata bisa memicu reaksi alergi pada sebagian orang.
Orang yang alergi terhadap lateks biasanya akan mengalami reaksi gatal, rasa terbakar, hingga ruam kemerahan. Sehingga penderita alergi pada bahan-bahan dari lateks atau karet harus menghindari penggunaan kondom lateks.
Walau demikian, sejatinya kondom lateks lebih aman karena pelumas yang digunakan umumnya berbahan dasar air. Sehingga saat melakukan seks, jika dibutuhkan pelumas maka gunakanlah lubrikan yang bahannya air.
Lantaran pelumas yang berbahan dasar minyak atau petroleum jelly bisa membuat bahan lateks menjadi tipis, aus, bahkan rusak. Sehingga efektivitasnya jelas menjadi berkurang.
Kelebihan bahan lateks sendiri adalah daya elastisnya yang bagus sehingga tetap bisa mengakomodir kondisi penis yang ereksi. Namun, walau efektivitasnya tinggi, bahan lateks memiliki pori-pori sehingga tetap ada sedikit kemungkinan terjadinya kebocoran.
2. Poliuretan
Seperti disebutkan sebelumnya, ada orang-orang yang alergi terhadap bahan lateks sehingga tidak bisa menggunakan kondom berbahan dasar lateks. Nah, untuk mengatasinya ada kondom yang berbahan dasar poliuretan.
Kondom poliuretan menggunakan bahan plastik sintetis yang tidak berwarna, tidak berbau, jauh lebih tipis dan kuat. Selain itu, poliuretan tidak memiliki pori-pori seperti halnya lateks. Sehingga perlindungan yang diberikan jauh lebih maksimal.
Hanya saja karena bahan dasarnya plastik sintetis, maka kondom jenis ini kurang elastis dibandingkan dengan lateks. Sementara untuk lubrikan, kondom poliuretan bisa menggunakan pelumas dari bahan air maupun minyak.
Kelebihan lain dari bahan ini adalah bisa menghasilkan panas sehingga sensitivitas dalam hubungan seksual bisa meningkat. Menariknya bahan ini juga menyediakan kondom untuk wanita dengan tambahan silikon yang berpelumas.
3. Lambskin
Seperti namanya, bahan pembuatan kondom satu ini berbahan dasar dari kulit domba. Namun, bahan kulit domba ini mengundang banyak pro dan kontra. Lantaran selain memiliki kelebihan, kekurangan bahan ini pun cukup serius.
Kelebihan lambskin sebagai bahan kondom adalah karena terbuat dari bahan alami, maka dianggap tidak mengurangi kenikmatan saat berhubungan intim dengan pasangan. Sebab beberapa orang memang merasa penggunaan kondom mengurangi kenikmatan secara seksual.
Akan tetapi lambskin memiliki pori-pori yang cukup besar bagi virus untuk menerobos. sehingga virus HIV atau herpes bisa masuk dan menembus kondom. Oleh karenanya lambskin tidak bisa memberikan perlindungan pada penyakit kelamin atau penyakit menular seksual.
Seiring dengan besarnya pori-pori yang memungkinkan virus untuk masuk, maka pencegahan kehamilan dengan kondom berbahan lambskin pun kurang efektif. Jadi dibandingkan dua bahan sebelumnya, risiko penggunaan kondom lambskin terhadap penyakit menular seksual lebih tinggi.
Nah, dari beberapa bahan dasar pembuatan kondom tadi, mana nih bahan pengaman pilihan bunda dan ayah?