Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Meningkatkan Efektivitas Vitamin D dalam Tubuh


Infobunda.id - Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa Indonesia memiliki tingkat defisiensi atau kekurangan vitamin D yang cukup tinggi. Bahkan data menyebutkan bahwa 75,8% anak Indonesia kekurangan vitamin D. Tak hanya anak-anak, wanita usia subur di Indonesia pun mengalami defisiensi vitamin D hingga 63%.


Cara Meningkatkan Efektivitas Vitamin D dalam Tubuh. (Infobunda.id/pexels.com)



Angka itu bahkan menjadi sorotan dunia, ketika pandemi COvid-19 menyerang sebagian besar pasien meninggal di Indonesia adalah mereka yang kekurangan vitamin D. 


Mengapa Vitamin D Penting?

Vitamin D, sering disebut "vitamin matahari," memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tulang, sistem kekebalan tubuh, dan berbagai fungsi tubuh lainnya. 


Bukankah sejak kecil, anak-anak juga sering diajak berjemur? Namun, ternyata masih ada banyak orang mengalami kekurangan vitamin D sebagaimana data yang disebutkan sebelumnya.


Lalu apa saja cara untuk bisa meningkatkan kadar vitamin D dalam tubuh? Berikut adalah ulasan yang sudah Infobunda.id rangkum.


Cara Efektif Tingkatkan Kadar Vitamin D dalam Tubuh


1. Paparan Sinar Matahari

Cara pertama yang paling murah adalah dengan paparan sinar matahari. Tapi perlu diingat bahwa ada waktu khusus yang bisa digunakan untuk berjemur agar mendapat pasokan vitamin D.


Waktu terbaik untuk mendapat paparan sinar matahari adalah sebelum pukul 10.00. Sebab pada jam ini radiasi UVB yang dibutuhkan untuk mensintesis vitamin D lebih tinggi.


Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan vitamin D dari sinar matahari bervariasi tergantung pada warna kulit, lokasi geografis, dan musim. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui durasi yang tepat.


Perlu juga diingat bahwa saat berjemur tetap harus melindungi kulit dengan memakai tabir surya atau sunscreen setelah mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup untuk mencegah kerusakan kulit.


2. Konsumsi Makanan Kaya Vitamin D

Mengonsumsi makanan kaya vitamin D pun akan bisa meningkatkan kadar vitamin dalam tubuh. Ada banyak macam makanan yang mengandung vitamin D tinggi.


Ikan berlemak seperti salmon, tuna, dan makarel adalah sumber vitamin D yang sangat baik lalu ada pula kuning telur yang mengandung vitamin D.


Produk olahan susu seperti yogurt, dan keju yang diperkaya vitamin D juga bisa menjadi pilihan. Selain itu ada pula jamur, terutama yang dibudidayakan dengan sinar UV, mengandung vitamin D.


3. Suplemen Vitamin D

Ada banyak konten di media sosial soal penggunaan suplemen vitamin D. Akan tetapi ingat, bahwa konsultasi dokter menjadi hal yang penting sebelum mengonsumsi suplemen vitamin D. Terutama untuk memastikan dosis yang tepat sesuai dengan kebutuhan tubuh Anda.


Selain itu ada beragam jenis vitamin D tersedia yaitu dalam bentuk D2 (ergocalciferol) dan D3 (cholecalciferol). Vitamin D3 umumnya lebih efektif diserap oleh tubuh.


4. Tingkatkan Penyerapan Kalsium

Mengonsumsi makanan kaya kalsium seperti susu, keju, yoghurt, sayuran hijau berdaun gelap, dan kacang-kacangan dapat berpengaruh pula pada penyerapan kadar vitamin D.


Kecukupan asupan magnesium juga menjadi salah satu unsur kecukupan dalam memenuhi kadar vitamin D sebab Magnesium membantu tubuh menyerap kalsium. Sumber magnesium antara lain kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran hijau berdaun gelap.


5. Perhatikan Faktor Penghambat Penyerapan Vitamin D

Ada beberapa jenis obat-obatan yang menghambat penyerapan vitamin D. Misalnya obat anti-kejang dan obat penurun kolesterol, dapat mengganggu penyerapan vitamin D.



Manfaat Mendapatkan Cukup Vitamin D


Tulang sehat

Vitamin D penting untuk penyerapan kalsium dan fosfor, yang merupakan mineral utama pembentuk tulang.


Sistem kekebalan tubuh yang kuat

Vitamin D berperan penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh agar berfungsi dengan baik.


Kesehatan mental

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vitamin D dapat membantu mengurangi risiko depresi.


Mencegah penyakit kronis

Vitamin D dikaitkan dengan penurunan risiko beberapa penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan kanker.