Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Sunat Perempuan: Praktik yang Perlu Dihentikan


Infobunda.id - Bunda pasti pernah dengar tentang sunat perempuan, bukan?. Sunat perempuan atau P2GP (Pemotongan dan Pelukaan Genetalia Perempuan) adalah suatu praktik yang melibatkan pemotongan sebagian atau seluruh bagian alat kelamin luar perempuan. 

Ilustrasi Sunat Perempuan: Praktik yang Perlu Dihentikan


Praktik ini telah berlangsung selama berabad-abad di berbagai budaya dan seringkali dikaitkan dengan alasan agama, kebersihan, atau sosial budaya. Tapi tahukah Bunda bahwa sunat perempuan itu memiliki dampak yang buruk untuk anak-anak perempuan?

Dampak Buruk Sunat Perempuan

Praktik sunat perempuan memiliki dampak buruk yang signifikan bagi kesehatan fisik dan psikologis perempuan, di antaranya:

  • Pendarahan: Perdarahan berat dapat terjadi selama dan setelah prosedur, bahkan hingga menyebabkan kematian.

  • Infeksi: Luka terbuka akibat sunat sangat rentan terhadap infeksi yang dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk tetanus.

  • Nyeri kronis: Banyak perempuan yang mengalami nyeri kronis pada area genital setelah disunat.

  • Disfungsi seksual: Sunat dapat menyebabkan masalah pada fungsi seksual, seperti kesulitan mencapai orgasme dan nyeri saat berhubungan seksual.

  • Komplikasi persalinan: Pada saat melahirkan, perempuan yang disunat dapat mengalami kesulitan karena jaringan parut yang terbentuk akibat sunat.

  • Trauma psikologis: Sunat perempuan seringkali dikaitkan dengan trauma psikologis yang berkepanjangan, termasuk depresi dan kecemasan.


Alasan Dilakukannya Sunat Perempuan

Meskipun dampaknya sangat buruk, praktik sunat perempuan masih terus dilakukan di beberapa daerah. Beberapa alasan yang sering dikemukakan adalah:

  • Agama: Beberapa kelompok masyarakat percaya bahwa sunat perempuan adalah bagian dari ajaran agama mereka.

  • Kebersihan: Ada anggapan bahwa sunat perempuan dapat menjaga kebersihan organ intim perempuan.

  • Sosial budaya: Praktik ini seringkali dianggap sebagai bagian dari tradisi dan norma sosial suatu masyarakat.

  • Kontrol seksual: Beberapa pihak berpendapat bahwa sunat perempuan dapat mengurangi hasrat seksual perempuan dan mengontrol perilaku seksual mereka.

Upaya Penghapusan Sunat Perempuan

Pemerintah, organisasi kesehatan, dan masyarakat sipil di berbagai negara telah berupaya keras untuk menghapuskan praktik sunat perempuan. Beberapa upaya yang dilakukan antara lain:

  • Sosialisasi: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya sunat perempuan melalui kampanye dan edukasi.

  • Penegakan hukum: Menegakkan hukum yang melarang praktik sunat perempuan.

  • Kolaborasi dengan tokoh agama: Melibatkan tokoh agama dalam upaya mengubah persepsi masyarakat tentang sunat perempuan.

  • Penguatan layanan kesehatan: Menyediakan layanan kesehatan yang komprehensif bagi perempuan, termasuk konseling dan dukungan bagi korban sunat.

Sunat perempuan adalah bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan. Praktik ini melanggar hak-hak asasi manusia dan harus dihapuskan. Setiap perempuan berhak atas kesehatan, kehormatan, dan kehidupan yang bebas dari kekerasan.

Penting untuk kita semua berperan aktif dalam upaya menghapuskan praktik sunat perempuan. Mari bersama-sama menyebarkan informasi yang benar, mendukung korban, dan mendorong perubahan sosial yang lebih baik.