Mitos Seputar Tali Pusat yang Dipercaya
Infobunda.id - Bunda tahu, tali pusat, organ penghubung antara ibu dan bayi selama masa kehamilan, sering kali menjadi subjek berbagai mitos dan kepercayaan.
Mulai dari cara merawat tali pusat hingga pemanfaatannya setelah bayi lahir, berbagai praktik tradisional masih dipercaya oleh banyak orang. Namun, seberapa benarkah mitos-mitos tersebut? Mari kita bedah satu per satu.
Mitos yang Sering Dipercaya Seputar Tali Pusar
Tali pusar harus selalu ditutup perban:
Fakta: Sebagian besar dokter anak menganjurkan agar tali pusar dibiarkan terbuka agar dapat mengering dengan sendirinya. Membungkusnya dengan perban justru dapat menghambat proses pengeringan dan meningkatkan risiko infeksi.
Tali pusar harus sering dibersihkan dengan alkohol:
Fakta: Penggunaan alkohol pada tali pusar sebenarnya sudah tidak dianjurkan lagi. Alkohol dapat mengiritasi kulit di sekitar tali pusar dan memperlambat proses penyembuhan. Cukup bersihkan dengan air hangat dan sabun lembut saat memandikan bayi.
Tali pusar harus dijemur di bawah sinar matahari:
Fakta: Menjemur tali pusar di bawah sinar matahari justru dapat meningkatkan risiko infeksi. Sinar matahari dapat mengeringkan kulit di sekitar tali pusar secara berlebihan sehingga membuatnya pecah-pecah dan rentan terhadap bakteri.
Tali pusar harus ditempelkan koin untuk mencegah "bodong":
Fakta: Ini adalah mitos yang sangat tidak masuk akal. Koin justru dapat menjadi sarang kuman dan meningkatkan risiko infeksi pada tali pusar.
Tali pusar harus direndam dalam air hangat:
Fakta: Merendam tali pusar dalam air hangat tidak disarankan karena dapat melembutkan kulit di sekitarnya dan meningkatkan risiko infeksi.
Cara Merawat Tali Pusar yang Benar
Jaga kebersihan: Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah merawat tali pusar.
Biarkan terbuka: Biarkan tali pusar terbuka agar dapat mengering dengan sendirinya.
Bersihkan dengan air hangat dan sabun: Saat memandikan bayi, bersihkan area sekitar tali pusar dengan lembut menggunakan waslap bersih dan sabun bayi yang lembut.
Ganti popok secara teratur: Pastikan area sekitar tali pusar selalu kering.
Amati tanda-tanda infeksi: Jika tali pusar mengeluarkan nanah, berbau busuk, atau kulit di sekitarnya memerah dan bengkak, segera konsultasikan dengan dokter.
Kenapa Mitos Ini Sulit Dihilangkan?
Tradisi turun-temurun: Banyak mitos yang dipercaya karena telah menjadi kebiasaan turun-temurun dalam keluarga.
Kurangnya informasi yang benar: Informasi yang beredar di masyarakat terkadang tidak akurat atau tidak berdasarkan bukti ilmiah.
Ketidakpastian sebagai orang tua baru: Orang tua baru sering merasa tidak yakin dan mencari berbagai informasi, termasuk mitos, untuk mendapatkan ketenangan.
Dengan mengikuti cara perawatan yang benar, tali pusar bayi akan mengering dengan sendirinya dalam waktu sekitar 7-10 hari. Jika Bunda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak.