Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Anak Flu & GTM? Ini Daftar Menu Sehat yang Terbukti Ampuh Mempercepat Pemulihan

Infobunda.id - Momen saat si kecil jatuh sakit karena flu sering kali menjadi tantangan ganda bagi orang tua. Selain pusing melihat anak demam, lemas, dan rewel, masalah berikutnya yang tak kalah pelik adalah Gerakan Tutup Mulut (GTM). 


Anak Flu & GTM? Ini Daftar Menu Sehat yang Terbukti Ampuh Mempercepat Pemulihan


Jangankan makanan padat, minum air putih saja kadang menjadi drama. Padahal, asupan nutrisi yang tepat adalah kunci utama agar tubuhnya punya kekuatan untuk melawan virus dan segera pulih.

Alih-alih memaksa anak menghabiskan sepiring nasi lengkap, fokus kita sebaiknya bergeser pada jenis makanan yang disajikan.

Saat flu, tubuh anak membutuhkan amunisi berupa gizi spesifik yang mudah dicerna dan efektif untuk meningkatkan sistem imun. Anggap saja makanan sebagai ‘obat alami’ pendamping yang akan mempercepat kerjanya.


Menu Terbaik Saat Anak Flu: Hangat, Lembut, dan Kaya Gizi

Ketika anak sedang tidak enak badan, indra perasa dan pencernaannya menjadi lebih sensitif. Oleh karena itu, pilihan menu yang tepat haruslah yang nyaman di tenggorokan dan perutnya.


1. Sup Ayam Kampung Hangat

Ini bukan sekadar mitos turun-temurun. Sup ayam adalah menu juara saat anak sakit. Kuah kaldu hangatnya sangat efektif untuk melegakan hidung tersumbat dan tenggorokan yang gatal.

Daging ayam menyediakan protein untuk energi, sementara kandungan mineral seperti seng (zinc) terbukti penting untuk fungsi kekebalan tubuh. Tambahkan sayuran seperti wortel dan kentang yang dipotong kecil-kecil untuk asupan vitamin tambahan.


2. Bubur Nasi atau Oatmeal

Saat demam, anak membutuhkan banyak energi untuk melawan infeksi. Bubur atau oatmeal adalah sumber karbohidrat kompleks yang fantastis karena teksturnya yang lembut dan sangat mudah ditelan.

Bunda bisa membuatnya menjadi gurih dengan tambahan kaldu ayam dan suwiran ikan, atau membuatnya sedikit manis dengan menambahkan potongan pisang dan sedikit madu (khusus untuk anak di atas 1 tahun).


3. Ikan Kukus

Ikan seperti salmon atau gabus kaya akan protein dan asam lemak omega-3, yang dikenal memiliki sifat anti-inflamasi atau anti-peradangan.

Mengukus ikan akan menjaga nutrisinya secara maksimal sekaligus menghasilkan tekstur yang sangat lembut, sehingga mudah dicerna oleh perut si kecil yang sedang sensitif.


Pentingnya Hidrasi dan Vitamin Peningkat Imun

Selain makanan utama, cairan dan vitamin memegang peranan krusial dalam proses penyembuhan.


Cairan Adalah Kunci: Demam membuat tubuh anak kehilangan banyak cairan. Dehidrasi bisa membuat kondisinya semakin lemas. Pastikan ia cukup minum.

Selain air putih, Bunda bisa memberikan air kaldu hangat atau air kelapa murni yang kaya akan elektrolit untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.


Boost Vitamin C: Vitamin C adalah antioksidan kuat yang dapat membantu mempersingkat durasi flu. Sajikan buah-buahan seperti jeruk, stroberi, pepaya, atau kiwi.

Jika anak menolak memakannya utuh, olah menjadi smoothie yang lezat. Campurkan buah dengan sedikit yogurt plain untuk tambahan probiotik.


Probiotik dari Yogurt: Sekitar 70% dari sistem kekebalan tubuh kita berada di usus. Yogurt mengandung probiotik atau bakteri baik yang menjaga kesehatan usus, yang secara langsung akan mendukung daya tahan tubuh anak. Pilih yogurt tawar (plain) untuk menghindari gula berlebih.


Seorang ahli gizi pernah berkata, "Saat anak sakit, fokus kita bukan lagi pada porsi makan yang harus habis, melainkan pada kualitas nutrisi dalam setiap suapan kecil. Makanan yang mudah dicerna dan kaya nutrisi adalah 'bahan bakar' terbaik bagi sistem imun untuk berperang melawan virus."


Makanan dan Minuman yang Sebaiknya Dihindari

Untuk sementara waktu, ada beberapa jenis asupan yang sebaiknya dibatasi karena dapat memperburuk kondisi anak:


Makanan dan Minuman Manis: Asupan gula berlebih, seperti pada permen, soda, atau jus kemasan, terbukti dapat menekan fungsi sel-sel imun untuk sementara waktu.


Gorengan dan Makanan Berlemak: Makanan jenis ini lebih sulit dicerna dan dapat memicu peradangan, sehingga membebani sistem pencernaan anak yang sedang lemah.


Makanan Olahan: Sosis, nuget, atau makanan instan lainnya sering kali tinggi garam dan zat tambahan yang tidak diperlukan tubuh saat proses pemulihan.