Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Apakah Berhubungan Intim Saat Menstruasi Bisa Menyebabkan Kehamilan? Yuk Bahas Secara Medis dan Ilmiah

Infobunda.id - Pertanyaan tentang kemungkinan hamil saat menstruasi sering muncul di kalangan wanita. Banyak yang beranggapan bahwa berhubungan intim ketika sedang haid tidak akan menyebabkan kehamilan karena sel telur dianggap belum matang.



Namun, apakah benar begitu? Mari kita bahas secara medis dan ilmiah agar tidak salah paham.

 

1. Proses Terjadinya Kehamilan

Kehamilan terjadi ketika sel sperma membuahi sel telur yang telah matang dan dilepaskan dari indung telur (ovulasi). Umumnya, ovulasi terjadi sekitar hari ke-14 dari siklus menstruasi (pada siklus 28 hari).

Akan tetapi, setiap wanita memiliki siklus yang berbeda-beda, dan waktu ovulasi bisa maju atau mundur tergantung kondisi hormonal, stres, atau pola hidup. Inilah sebabnya mengapa perhitungan “aman” kadang tidak selalu akurat.

 

2. Apakah Mungkin Hamil Saat Menstruasi?

Secara umum, peluang hamil saat menstruasi memang kecil, tetapi bukan berarti mustahil.
Berikut penjelasannya:

  1. Sperma bisa hidup hingga 3–5 hari di dalam rahim.
    Jika seorang wanita memiliki siklus pendek (misalnya 21 hari), maka kemungkinan ovulasi bisa terjadi beberapa hari setelah menstruasi selesai.
    Bila hubungan intim terjadi di akhir masa haid, sperma bisa tetap hidup dan menunggu sel telur matang — sehingga pembuahan masih bisa terjadi.
  2. Pendarahan tidak selalu berarti menstruasi sejati.
    Beberapa wanita mengalami perdarahan implantasi atau fluktuasi hormonal yang mirip menstruasi padahal sedang masa subur. Jika berhubungan intim dalam kondisi seperti ini, risiko hamil menjadi lebih tinggi.
  3. Siklus tidak teratur meningkatkan peluang kehamilan tak terduga.
    Bagi wanita dengan siklus haid tidak stabil, sulit menentukan masa ovulasi secara tepat. Akibatnya, hubungan seksual pada masa haid tetap bisa berisiko menyebabkan kehamilan.

 

3. Risiko Lain Berhubungan Intim Saat Menstruasi

Selain potensi kehamilan, hubungan intim saat menstruasi juga memiliki beberapa risiko yang perlu diperhatikan:

  • Risiko infeksi lebih tinggi. Saat haid, leher rahim sedikit terbuka sehingga bakteri lebih mudah masuk dan menyebabkan infeksi.
  • Penyakit menular seksual (PMS). Virus seperti HIV atau hepatitis B lebih mudah menular melalui darah menstruasi.
  • Ketidaknyamanan. Sebagian wanita merasa nyeri, tidak nyaman, atau mengalami iritasi ketika berhubungan saat haid.

 

4. Cara Mencegah Kehamilan Saat Menstruasi

Jika Anda tidak merencanakan kehamilan, tetaplah menggunakan alat kontrasepsi meskipun sedang haid. Pilihan kontrasepsi yang bisa dipertimbangkan antara lain:

  • Kondom, untuk mencegah kehamilan dan penyakit menular seksual.
  • Pil KB, untuk mengatur hormon dan siklus haid.
  • IUD (spiral), sebagai metode jangka panjang.

Selain itu, penting juga untuk mencatat siklus menstruasi secara rutin agar lebih mudah memprediksi masa subur.

 

Jadi, berhubungan intim saat menstruasi tetap berpotensi menyebabkan kehamilan, meskipun peluangnya kecil. Faktor seperti masa hidup sperma, siklus haid yang pendek, atau ovulasi dini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya pembuahan.

 

Selain itu, risiko infeksi juga lebih tinggi saat haid, sehingga sebaiknya gunakan perlindungan seperti kondom atau tunda hubungan intim sampai masa menstruasi selesai.

 

Memahami tubuh dan siklus reproduksi Anda adalah langkah terbaik untuk menjaga kesehatan sekaligus menghindari kehamilan yang tidak direncanakan.