Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

4 Alasan Mengapa Mertua dan Menantu Tidak Akur Beserta Solusinya

Infobunda.id- Hubungan yang tidak harmonis antara mertua dan menantu ternyata tidak hanya terjadi di sinetron. Sebab di kehidupan masyarakat panas dingin hubungan mertua dan menantu memang benar-benar terjadi.

Ketidakharmonisan ini terutama terjadi antara mertua perempuan dan menantu perempuan. Saking seringnya terjadi konflik antara mertua dan menantu membuat perempuan yang ingin menikah menjadi takut dan cemas ketika harus bertemu dengan calon mertuanya.

kataibu,id

Hal ini karena stereotype telah berkembang di masyarakat bahwa mertua pasti akan memberikan kesulitan untuk menantunya. Meski pada kenyataannya ada juga yang beruntung memiliki hubungan harmonis dengan mertuanya.

Namun diakui atau tidak, stereotip yang sudah terbentuk dan diyakini oleh masyarakat telah merusak image mertua di mata menantu dan calon menantunya. Sehingga secara tidak langsung stereotype tersebut telah menanamkan prasangka di hati para menantu.

Akibatnya hal-hal yang sebenarnya sepele bisa berubah menjadi masalah besar jika menyangkut mertua dan menantu. Misalnya saja ketika menantu ingin memasak makanan untuk suaminya namun sang mertua menegur cara menantu dalam memotong sayuran.

Hal tadi bukan masalah besar, namun karena yang menegur adalah mertua dan di hati menantu sudah ada prasangka maka teguran kecil ini bisa menjadi racun yang menyakiti hati. Akibatnya sudah bisa ditebak, si menantu akan sakit hati karena terus dikomentari. Keadaan akan semakin buruk karena mertua tidak merasa bersalah. Dan dimulailah perang dingin antara mertua dan menantu.

Jadi sebenarnya sumber utama masalah yang membuat hubungan mertua dan menantu tidak harmonis adalah prasangka. Baik yang mertua miliki terhadap menantu atau sebaliknya prasangka menantu terhadap mertua. 

Dari prasangka tersebut akan lahir beberapa alasan lain yang memicu ketidakharmonisan hubungan antara mertua dan menantu. Coba disimak beberapa alasan tersebut berikut ini:

1. Mertua Merasa Menantunya Tidak Mampu Merawat Anaknya

Pilihan anak untuk menikah dengan orang yang dicintai adalah karena ia merasa pilihannya itu adalah yang terbaik. Jadi karena sudah dipilih maka istrinya itu adalah orang yang dianggap mampu untuk merawatnya.

Namun orang tua terkadang merasa bahwa anak lelakinya masih menjadi miliknya. Sehingga ia tidak bisa mempercayakan kebutuhan sang putra diurus oleh istrinya. Perasaan ini akan membuat mertua selalu meragukan kemampuan menantunya dalam segala urusan rumah tangga. Mulai dari memasak sampai merawat anak. 

2. Menantu Merasa Mertuanya Tidak Percaya Padanya

Komentar dan kritik yang terus diberikan oleh mertua kepada menantunya untuk urusan sepele seperti cara mencuci piring, memotong sayur, atau mencuci baju akan membuat menantu menjadi kehilangan respect terhadap mertuanya. Sebab setiap orang punya cara masing-masing dalam menyelesaikan berbagai hal. Tidak semua hal harus seragam dan sama seperti apa yang diinginkan oleh mertua.

3. Baper

Prasangka yang sudah ada di dalam diri baik mertua maupun menantu membuat setiap hal yang dilakukan bisa menjadi sumber untuk merusak mood. Jadi tidak sedikit menantu yang baper usai ditegur atau diingatkan oleh mertua. Begitu pula sebaliknya ketika menantu menjawab teguran mertua, maka mertua pun akan baper dan mungkin tersinggung. Akibatnya hubungan justru akan semakin buruk.

4. Kurang Komunikasi

Kunci untuk menyelesaikan masalah adalah clear communication atau komunikasi yang jelas. Tapi bagaimana situasi ini akan terwujud jika semua pihak sudah memiliki prasangka di hatinya masing-masing? Tidak akan ada komunikasi terbuka yang terjadi. 


Itulah beberapa alasan yang membuat hubungan mertua dan menantu perempuan menjadi tidak harmonis. Lantas apa yang bisa dilakukan? 

  1. Tak ada manusia sempurna

Perlu ditekankan bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Setiap orang pasti memiliki kekurangan. Zaman mertua dan menantu berbeda sehingga cara untuk menyelesaikan masalah pun berbeda. Mertua mengganggap putranya sangat berharga, begitu pula menantu ia pun menganggap suaminya sebagai sosok yang sangat berharga. Jadi sudah pasti menantu akan mencoba memberikan yang terbaik sama seperti yang akan dilakukan oleh ibu untuk putranya. 

  1. Saling menerima 

Dengan perasaan yang saling menerima dan menghilangkan prasangka maka hubungan antara mertua dan menantu bisa menjadi harmonis. Meskipun pastinya tetap akan ada konflik tapi dalam setiap hubungan antara manusia konflik adalah keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Namun bagaimana cara untuk menyikapi konflik itu ada di tangan manusia. Jadi bagaimana hubunganmu dengan sang mertua, Bun?


Editor: Yulikhah