Sering Menyusu Tapi Berat Badan Tidak Bertambah, Kenali Ciri-ciri Bayi Tidak Cukup ASI
Infobunda.id- Setiap orang tua pasti ingin bisa memberi dan memenuhi kebutuhan bayinya. Terutama bagi bunda yang masih menyusui, tentu berharap bisa memberikan ASI eksklusif dan cukup untuk anaknya.
![]() |
pexels.com/Wendy Wei |
Namun, tak jarang bunda penasaran dengan produksi ASInya. Apakah cukup untuk memenuhi kebutuhan sang buah hati atau tidak. Umumnya ketika bayi menangis yang muncul dalam pikiran bunda adalah bahwa si kecil lapar.
Padahal belum tentu juga bayi menangis karena lapar. Sebab menangis adalah cara bayi berkomunikasi dengan orang tuanya. Tangis bayi bisa berarti banyak hal seperti lapar, mengantuk. lelah, sampai karena merasa tidak nyaman.
Oleh karenanya tidak perlu terlalu panik dan cemas akan produksi ASI yang dirasa tidak cukup. Sebab pada dasarnya produksi ASI setiap perempuan memiliki prinsip supply dan demand. Artinya ASI yang diproduksi akan menyesuaikan dengan jumlah kebutuhan bayi.
Jika kebutuhan ASI sudah terpenuhi maka ASI akan berhenti diproduksi. Oleh karenanya disarankan untuk rutin mengosongkan payudara jika ASI dirasa sudah penuh baik dengan cara menyusui maupun memompanya dan menyimpan ASI sebagai stok.
Meski tidak perlu panik, akan tetapi para bunda harus mengetahui beberapa tanda yang menunjukkan bahwa bayi telah mendapat ASI yang cukup atau tidak. Nah berikut Infobunda.id sudah rangkum beberapa tanda bayi tidak cukup ASI yang harus pada bunda cermati.
![]() |
pexels.com/Jonathan Borba |
1. Tidak ada penambahan berat badan bayi
Seharusnya setelah menyusui secara teratur berat badan bayi akan bertambah seiring usianya yang terus bertambah. Namun, jika berat badan bayi tidak bertambah sekalipun intensitas menyusu dilakukan secara rutin.
2. Payudara bunda terasa penuh walau sudah menyusui
Setelah proses menyusui berlangsung payudara harusnya terasa kosong. Pasalnya ASI yang diproduksi dan terkumpul di payudara sudah diminum oleh bayi. Tapi jika payudara tetap penuh bahkan setelah bayi menyusu bisa jadi ASI tidak keluar dan diminum dengan benar oleh si kecil
3. Saat menyusui bunda merasa kesakitan
Rasa sakit saat menyusui bisa jadi diakibatkan karena perlekatan atau posisi menyusu si kecil salah. Bukan hanya menyakitkan bagi bunda, perlekatan yang salah juga membuat aliran ASI terhambat.
4. Intensitas buang air kecil kurang dari 6-8 kali sehari
Bayi yang cukup ASI umumnya akan buang air kecil atau pipis lebih dari 6-8 kali setiap harinya. Akan tetapi jika dalam sehari bayi pipis kurang dari 6-8 kali maka bisa jadi cairan dalam tubuh bayi kurang yang juga berarti bahwa ASI yang diterima tidak cukup. Oleh karenanya bunda juga harus memperhatikan intensitas buang air kecil dari sang anak.
5. Buang air besar kurang dari sekali sehari
Selain buang air kecil jumlah buang air besar bayi dalam sehari juga harus diperhatikan. Jika bayi tidak buang air kecil dalam satu hari perlu bunda perhatian dan cari tahu penyebabnya. Walau untuk bayi baru lahir cukup normal jika bayi jarang buang air kecil karena hanya baru mengonsumsi ASI. Tapi tetap perlu waspada dan tidak panik.
6. Kulit bayi jadi menjadi kekuningan
Apabila setelah berumur satu minggu kulit bayi menjadi kekuningan dan keriput di tubuhnya tidak hilang maka ada kemungkinan bayi kurang ASI. Oleh karenanya bagi bayi lahir sangat dianjurkan untuk menyusui dan memberi ASI minimal setiap dua jam sekali.
Nah itu tadi beberapa tanda bayi kurang ASI yang menandakan jika ASI yang diterima bayi tidak memenuhi kebutuhannya. Jika buah hati bunda mengalami beberapa tanda tadi akan lebih baik untuk berkonsultasi dengan dokter dan tenaga medis. Sehingga bisa didapatkan solusi terbaik untuk bunda dan si kecil. Menyusui memang proses yang tidak mudah, namun tidak terlalu sulit juga. Oleh karenanya tetap semangat mengASIhi yang bunda!