Kenali Penyebab dan Fakta Pneumonia pada Anak
Infobunda.id- Munculnya laporan akan banyaknya kasus pneumonia misterius yang muncul di China dan beberapa negara telah menimbulkan kecemasan. Tak sedikit yang khawatir jika akan terjadi pandemi lagi.
Pneumonia pada Anak. pexels.com/Karolina Grabowska
Pasalnya pneumonia pada anak adalah penyakit yang sangat berbahaya terutama bagi anak-anak. Apalagi data menyebutkan jika pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar pada anak daripada penyakit menular lain.
Oleh karenanya bunda wajib tahu tentang pneumonia pada anak. Berikut Infobunda.id sudah rangkum beberepa fakta pneumonia pada anak yang perlu diketahui orang tua.
Apa itu pneumonia
Secara ringkas pneumonia adalah infeksi saluran pernapasan akut yang dapat menyerang paru-paru, baik salah satu atau keduanya. Pneumonia tidak disebabkan oleh penyebab tunggal sebab dapat terjadi karena bakteri, virus, bahkan jamur yang ada di udara.
Anak-anak yang terjangkit pneumonia akan kesulitan hingga merasakan sakit saat bernafas. Hal itu terjadi karena paru-paru mereka cairan dan nanah. Secara umum, pneumonia menunjukkan ciri-ciri seperti demam, batuk, serta mengi atau wheezing.
Pneumonia penyebab kematian anak terbesar
Dibandingkan penyakit menular lainnya, pneumonia telah menyebabkan 800 ribu kematian pada balita di seluruh dunia pada setiap tahunnya. Sementara itu, lebih dari 19 ribu balita meninggal dunia di Indonesia, karena pneumonia pada 2018. Artisnya setiap dua jam ada dua anak yang harus meninggal karena penyakit ini.
Pneumonia menular
Penularan pneumonia dapat terjadi melalui beberapa cara yaitu lewat udara saat batuk dan bersin, melalui darah, selama dan setelah proses kelahiran, lewat permukaan yang kotor dan terkontaminasi.
Sekitar 50% kematian anak karena pneumonia terkait dengan polusi udara
Udara kotor dan tercemar menjadi salah satu faktor yang membuat sistem kekebalan tubuh anak lemah. Lemahnya sistem imun ini membuat tubuh anak tidak bisa melindungi diri dari serangan penyebab infeksi.
Polusi udara di luar ruangan memang mengancam anak-anak terutama di kota-kota besar dengan tingkat urbanisasi yang tinggi. Namun, polusi udara di dalam ruangan ternyata memiliki resiko yang jauh lebih tinggi bagi anak.
Polusi udara di dalam ruangan terjadi dari udara kotor dari pembakaran bahan bakar saat memasak. Dampak polusi udara di dalam ruangan terhadap kematian anak karena pneumonia bahkan ada di angka 62%. Artinya di dalam rumah yang dikira aman pun ada bahaya polusi udara yang mengancam.
Cuci tangan pakai sabun efektif kurangi risiko pneumonia hingga 50 %
Langkah sederhana dengan mencuci tangan menggunakan sabun nyatanya jadi cara efektif pencegahan pneumonia pada anak. Sejumlah penelitian menemukan bahwa kebiasaan mencuci tangan pakai sabun bisa mengurangi risiko penularan pneumonia sampai 50%.
Selain itu, pencegahan pneumonia bisa juga dilakukan dengan memastikan anak mendapat asupan gizi yang cukup, mengurangi paparan polusi udara dan menerapkan praktik hidup bersih.
Menyusui cegah pneumonia pada anak
Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan sangat baik untuk anak atas kekebalan tubuhnya. Hal itu membuat anak terlindungi dari bahaya berbagai macam penyakit. Menyusui selama 6 bulan pertama bahkan efektif untuk melindungi dan menjaga anak dari bahaya pneumonia serta penyakit menular lainnya.
Vaksin cegah kematian anak akibat pneumonia
Sebenarnya risiko kematian akibat pneumonia dapat dicegah. Langkah paling ampuh untuk melindungi anak dari risiko pneumonia adalah vaksin atau imunisasi. Vaksin yang digunakan adalah imunisasi Hib, pneumococcus, campak dan pertusis.
Pemerintah Indonesia sendiri sudah mencanangkan program imunisasi yang mencakup vaksin DTP 3 dan Hib 3 untuk anak usia 1 tahun.
Jadi bisa diketahui jika penyebab pneumonia tidaklah tunggal melainkan bisa terjadi karena gabungan dari beberapa penyebab, baik itu virus, bakteri, atau jamur.
Namun, jika tubuh anak punya kekebalan tubuh yang baik maka penyebab tadi tidak akan dengan mudah menyerang dan menginfeksi paru-paru anak.
Oleh karena itu selain pencegahan dengan imunisasi bunda perlu pastikan anak-anak disusui selama 6 bulan pertama kehidupan. Selain itu terapkan kebiasaan hidup bersih dengan rajin cuci tangan pakai sabun serta menjaga kebersihan udara di dalam ruangan. Serta memastikan asupan gizi dan nutrisi anak terpenuhi.