7 Cara Membentengi Anak dari Tindak Pelecehan Seksual
Infobunda.id- Bunda pasti miris mendengar maraknya berita pelecehan pada anak yang rasanya semakin marak terjadi. Lebih ironis lagi beberapa pelaku ternyata juga masih di bawah umur.
![]() |
Cara Membentengi Anak dari Tindak Pelecehan Seksual. (inobunda.id/pexels.com/Cottonbro Studio) |
Hal itu tentunya membuat sadar bahwa anak-anak sangat rentan menjadi korban pelecehan seksual. Baik oleh teman sebaya atau bahkan orang dewasa di sekitarnya. Lalu bagaimana supaya anak-anak Bunda bisa membentengi diri dan menjaga diri dari ancaman pelecehan seksual?
Peran keluarga sangat penting dalam upaya pencegahan anak-anak dari perilaku kekerasan dan pelecehan seksual. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua untuk membentengi dan mengedukasi anak terhindar dari pelecehan seksual.
1. Kenalkan Bagian Tubuh pada Anak Sejak Dini
Langkah pertama yang perlu orang tua lakukan adalah dengan mengenalkan bagian tubuh anak sedari dini. Pengenalan ini sangat penting supaya anak mengenal bagian tubuhnya sendiri serta fungsi dari anggota tubuh tersebut, utamanya bagian organ reproduksi.
Sebagai catatan, orang tua perlu mengenalkan nama-nama anggota tubuh dengan istilah yang benar dan sesuai. Bukan dengan kata-kata pengganti yang dianggap jauh lebih sopan. Misalnya sebutlah 'penis' dengan 'penis' bukan dengan kata 'burung' atau 'vagina' dengan 'vagina' bukan dengan istilah 'tempe' atau 'apem'.
Penggunaan nama yang benar akan berguna bagi anak untuk bicara dengan jelas saat seandainya terjadi hal yang tidak diinginkan. Selain itu juga untuk mulai mengikir budaya yang selalu menjadikan tabu sebagai alasan untuk tidak menjelaskan pada anak nama-nama organ tubuh dengan benar.
2. Jelaskan Bagian Tubuh yang Bersifat Pribadi
Ajarkan anak agar memahami bahwa ada bagian dari tubuhnya yang bersifat pribadi. Bagian pribadi dalam tubuhnya itu tidaklah boleh untuk dilihat terlebih disentuh oleh orang lain.
Bunda juga harus menjelaskan bahwa ayah dan bunda bisa melihatnya telanjang saat mandi. Tapi tidak demikian dengan orang lain yang hanya boleh melihatnya dengan kondisi berpakaian.
Perlu dijelaskan pula bahwa dalam keadaan tertentu misalnya ketika sakit maka dokter dengan ditemani orang tua bisa melihat tubuh anak demi pemeriksaan.
3. Ajarkan Anak untuk Bilang Tidak
Pada banyak kasus pelecehan seksual yang diberitakan media, tempat terjadinya tindakan pelecehan itu bisa terjadi dimana saja dan dilakukan oleh siapa saja. tak terkecuali oleh anggota keluarga.
Jadi Bunda dan ayah juga harus mengajarkan anak untuk bisa mengatakan tidak pada sentuhan di area pribadi atau bagian tubuh yang tidak diinginkan pada anak. Misalnya saat anak merasa tidak nyaman untuk dipeluk atau dicium anggota keluarga maka ajarkan mereka untuk bilang tidak.
4. Tanamkan Budaya Malu Pada Anak
Rasa malu dalam diri anak perlu untuk dibudayakan dan dikembangkan. Tujuannya agar anak tidak sembarangan berganti baju. Serta ajarkan pula bahwa selain tidak boleh dilihat dan disentuh bagian pribadi di tubuh anak pun tidak boleh di foto.
5. Ajarkan Anak untuk Terbuka
Kedekatan dan keterbukaan anak dan orang tua sangat penting untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual. Bunda dan ayah belajar pula menjadi terbuka atau membantu anak untuk mau bercerita apapun tentang dirinya serta kejadian apa yang ia alami.
Tentunya hal itu tidak mudah, sebab menjadi pendengar bagi anak membutuhkan tekad. Selain itu cobalah untuk tidak menghakimi anak saat mereka bicara. Dengan begitu anak akan semakin percaya dan terbuka serta mau mengungkap apa yang ia rasakan.
Sehingga seandainya ada pengalaman yang menjurus pada pelecehan seksual hal itu bisa ditangani sedini mungkin.
6. Perhatikan Pergaulan dan Lingkungan Anak
Lingkungan menjadi faktor lain yang menyebabkan pelecehan seksual terjadi. Bukankah salah satu pemicu pelecehan pedofilia yang viral belakangan karena anak bermain game online?
Maka orang tua harus lebih jeli memperhatikan lingkungan pergaulan anak. Bunda dan ayah perlu juga melihat circle pertemanan anaknya untuk melihat siapa saja yang menjadi teman main mereka.
Tentu saja tidak ada salahnya untuk memilah dan memilih teman bermain demi kebaikan anak.
7. Dukung Anak Kembangkan Bakat dan Minat
Mencari kegiatan positif yang menjadi bakat dan minat anak akan membantu membentengi anak dari pelecehan seksual. Sebab dengan melakukan aktivitas positif dan bakat minatnya bekrembang anak akan tumbuh dengan kepercayaan diri. Sehingga tidak mudah merasa terintimidasi atau bahkan takut untuk bicara saat ada yang menyakiti atau melecehkannya.
Itu tadi beberapa cara untuk membentengi dan mengedukasi anak agar terhindar dari pelecehan seksual. Semua langkah tadi perlu pula diimbangi dengan pemberian kasih sayang dan perhatian pada anak mulai dari hal-hal terkecil termasuk menanyakan bagaimana hari anak di sekolah.