Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

3 Dampak Perceraian Orang Tua Pada Anak


Infobunda.id - Dampak perceraian orang tua pada anak bukanlah hal yang baru dibahas. Sudah banyak diskusi hingga penelitian tentang hal tersebut. Nah, belakangan kasus perceraian rasanya semakin meningkat.


Ilustrasi dampak perceraian orang tua pada anak. (Infobunda.id/pexels.com)


Bunda pasti telah mendengar ada banyak sekali kasus perceraian selebritis di tahun 2024 ini. Termasuk perceraian Niysa Ahmad hingga yang paling baru Andre Taulany. Tak hanya di kalangan artis, perceraian juga dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Dalam Islam sendiri perceraian diketahui sebagai perkara yang diperbolehkan tapi dibenci Allah SWT.


Tentunya bukan tanpa sebab mengapa perceraian menjadi hal yang tidak disukai Tuhan. Sebab dengan adanya perceraian maka silaturahmi akan terputus belum lagi dampak-dampak lain akibat putusnya hubungan suami dan istri tersebut. 


Dampak bagi anak yang ada di tengah perceraian orang tua itulah yang akan Infobunda kupas dalam artikel di bawah ini. Jadi apa saja dampak negatif yang akan dan sangat mungkin dirasakan oleh anak jika orang tua bercerai? 


Kondisi Emosional Anak Terganggu

Kondisi emosional anak menjadi hal yang paling terdampak dari perceraian orang tua. Anak-anak yang melihat dan berada dalam konflik perceraian umumnya akan merasakan berbagai emosi seperti sedih, kehilangan, bingung, takut, bahkan amarah.


Semua emosi itu campur aduk menjadi satu dan membuat hati mereka menjadi sakit. Parahnya lagi anak-anak bisa saja merasakan bahwa mereka tidak lagi dicintai oleh orang tuanya. 



Gangguan Perilaku 

Selain masalah emosional, dampak perceraian orang tua juga bisa membuat anak mengalami gangguan perilaku. Kondisi ini bisa disebabkan oleh terganggunya emosi anak yang campur aduk tadi sehingga mereka tidak dapat menjelaskan suasana hatinya.


Di tengah ketidakmampuan mereka menjelaskan perasaannya, anak-anak juga tidak memiliki tempat untuk mencurahkan isi hatinya. Akibatnya mereka menarik diri dan bahkan melampiaskannya pada hal-hal negatif. 


Gangguan Mental

Kehilangan kasih sayang dari orang tua menjadi salah satu penyebab meningkatnya resiko gangguan mental pada anak yang orang tuanya bercerai. Anak-anak harus menanggung beban bahwa hidup mereka tidak lagi sama dan harus tinggal dengan ayah atau ibu mereka.


Belum lagi ada kemungkinan yang membuat mereka harus pindah ke lingkungan baru termasuk sekolah. Akhirnya mereka dituntut untuk bisa menyesuaikan diri tanpa bisa menerima bantuan penuh karena orang tua mereka juga menghadapi kesulitan karena perpisahan. 


Kesulitan dan beban itu sangat mungkin berkembang menjadi gangguan mental seperti depresi atau bahkan gangguan kepribadian. 


Dari beberapa dampak tadi bisa dilihat bahwa percerain orang tua sungguh akan membuat hidup anak tak lagi sama. Ada banyak sekali risiko dan masalah yang menanti anak setelah kedua orang tua mereka bercerai. 


Meski tentu saja keputusan bercerai tentu tidaklah mudah pula bagi orang dewasa. Oleh karenanya untuk mencegah anak-anak mengalami berbagai dampak negatif tadi, harus ada pemahaman lebih mendalam dari para orang tua dan calon orang tua tentang tanggung jawab dalam pernikahan. 


Sebab pernikahan adalah ibadah terpanjang sehingga harus dipersiapkan dengan matang sebelum benar-benar dijalani.