Bahaya Berhubungan Seks Saat Menstruasi: Mitos atau Fakta?
Infobunda.id - Apakah Bunda tahu bahwa mitos seputar seks saat menstruasi seringkali menjadi perdebatan?
![]() |
Ilustrasi Bahaya Berhubungan Seks Saat Menstruasi: Mitos atau Fakta? (pexels.com) |
Namun, penting untuk mengetahui fakta-fakta di baliknya agar kesehatan reproduksi tetap terjaga.
Banyak pasangan yang penasaran apakah berhubungan seks saat menstruasi aman. Meskipun tidak ada larangan mutlak, namun ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan.
Risiko Berhubungan Seks Saat Menstruasi
Infeksi:
Penyakit Menular Seksual (PMS): Darah menstruasi dapat menjadi media yang baik bagi virus dan bakteri penyebab PMS untuk berpindah dari satu orang ke orang lain. Kondom tetap sangat penting, namun tidak 100% efektif dalam mencegah infeksi.
Infeksi pada Organ Reproduksi: Terbukanya mulut rahim saat menstruasi membuat rahim lebih rentan terhadap infeksi. Gesekan saat berhubungan seks dapat menyebabkan iritasi dan memudahkan masuknya bakteri.
Endometriosis:
Darah menstruasi yang mengalir kembali ke rongga perut dapat meningkatkan risiko endometriosis, yaitu kondisi di mana jaringan yang melapisi rahim tumbuh di luar rahim.
Ketidaknyamanan:
Bagi sebagian wanita, berhubungan seks saat menstruasi dapat menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang lebih intens.
Alasan Mengapa Sebaiknya Dihindari
Meningkatnya Risiko Infeksi: Seperti yang telah disebutkan, risiko infeksi sangat tinggi saat menstruasi.
Ketidaknyamanan: Rasa sakit dan kram yang dialami saat menstruasi dapat mengurangi kenikmatan seksual.
Kebersihan: Darah menstruasi dapat membuat kebersihan menjadi lebih sulit dan meningkatkan risiko infeksi.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Berhubungan Seks?
Waktu terbaik untuk berhubungan seks adalah ketika keduanya merasa nyaman dan siap secara fisik maupun emosional. Setelah menstruasi selesai, biasanya tubuh sudah lebih rileks dan risiko infeksi juga berkurang.
Kesimpulan
Meskipun tidak ada larangan mutlak, namun berhubungan seks saat menstruasi memiliki beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan. Jika Bunda dan pasangan memutuskan untuk tetap melakukannya, pastikan untuk menggunakan kondom dan menjaga kebersihan yang baik.
Penting untuk selalu mengutamakan kesehatan reproduksi. Jika Bunda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli kandungan.