Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Mitos Seputar MPASI yang Perlu Diluruskan

Infobunda.id - Makanan pendamping ASI atau MPASI adalah makanan pendamping yang diberikan pada bayi setelah usianya mencapai 6 bulan.

Ilustrasi Mitos Seputar MPASI yang Perlu Diluruskan. (pexels.com)


Namun, ada beberapa perdebatan soal pemberian MPASI. Salah satunya karena banyaknya mitos seputar MPASI. Berikut penjelasan soal beberapa mitos seputar MPASI.



  1. Mitos: MPASI harus dimulai sejak usia 4 bulan.

    • Fakta: WHO merekomendasikan ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan. Setelah itu, MPASI bisa mulai diberikan sebagai pelengkap ASI. Memulai MPASI terlalu dini dapat mengganggu pencernaan bayi dan mengurangi produksi ASI.

  2. Mitos: MPASI harus dimulai dengan sereal beras.

    • Fakta: Tidak ada aturan baku mengenai makanan pertama untuk MPASI. Berbagai jenis makanan seperti buah, sayur, dan daging bisa diberikan asalkan teksturnya sesuai dengan usia bayi.

  3. Mitos: Susu formula setara dengan ASI atau ASIP.

    • Fakta: ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Susu formula hanya sebagai alternatif jika ibu tidak bisa memberikan ASI. Keduanya memiliki kandungan nutrisi yang berbeda.

  4. Mitos: Menambahkan gula atau garam pada MPASI menambah rasa.

    • Fakta: Ginjal bayi belum sempurna dalam memproses gula dan garam. Menambahkan keduanya justru dapat membebani ginjal dan membuat bayi kecanduan rasa manis atau asin.

  5. Mitos: Pemberian MPASI tepat waktu meningkatkan kualitas tidur bayi.

    • Fakta: Kualitas tidur bayi dipengaruhi oleh banyak faktor, bukan hanya waktu pemberian MPASI. Terlalu banyak atau terlalu sedikit makanan justru dapat mengganggu tidur bayi.

  6. Mitos: Bayi harus menghabiskan seluruh porsi MPASI yang diberikan.

    • Fakta: Bayi memiliki insting untuk mengatur asupan makanannya. Memaksa bayi makan dapat membuatnya stres dan menolak makan di kemudian hari.

  7. Mitos: Jangan memberikan daging, ikan, dan telur sampai si kecil berusia 8-12 bulan.

    • Fakta: Protein hewani sangat penting untuk pertumbuhan bayi. Daging, ikan, dan telur bisa diberikan sejak awal MPASI dengan tekstur yang lembut dan sesuai dengan usia bayi.

Kenapa Mitos Ini Sulit Dihilangkan?

  • Tradisi turun-temurun: Banyak mitos yang dipercaya karena telah menjadi kebiasaan turun-temurun.

  • Kurangnya informasi yang benar: Informasi yang beredar di masyarakat terkadang tidak akurat atau tidak berdasarkan bukti ilmiah.

  • Tekanan sosial: Orang tua sering merasa tertekan untuk mengikuti saran dari keluarga atau teman, meskipun tidak selalu benar.

Tips Memberikan MPASI yang Benar

  • Konsultasi dengan dokter anak: Dokter anak dapat memberikan panduan yang sesuai dengan kondisi bayi Anda.

  • Perhatikan tanda-tanda kesiapan bayi: Bayi siap menerima MPASI jika ia mampu mengontrol kepalanya, duduk dengan bantuan, dan menunjukkan minat pada makanan.

  • Berikan MPASI dengan tekstur yang sesuai: Mulailah dengan makanan bertekstur lembut, lalu secara bertahap tingkatkan teksturnya seiring dengan pertumbuhan bayi.

  • Perkenalkan berbagai jenis makanan: Variasikan makanan yang diberikan agar bayi mendapatkan nutrisi yang lengkap.

  • Sabar dan konsisten: Membutuhkan waktu bagi bayi untuk terbiasa dengan makanan baru. Jangan menyerah jika bayi menolak makanan tertentu pada awalnya.

Ingatlah, pemberian MPASI adalah proses belajar bagi bayi dan orang tua. Dengan informasi yang benar dan dukungan dari orang sekitar, Anda dapat memberikan yang terbaik untuk si kecil.