Mengenal Sariawan Vagina: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Infobunda.id - Sariawan sering kali menjadi kondisi yang mengganggu kenyamanan kita dalam beraktivitas. Luka kecil yang muncul di mulut atau bibir bisa menyebabkan rasa perih dan kesulitan saat makan atau berbicara.
Ilustrasi Mengenal Sariawan Vagina: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya. (pexels.com/Sora Shimazaki)
Namun, tahukah Anda bahwa sariawan tidak hanya terjadi di area mulut? Kondisi serupa juga dapat terjadi pada organ intim wanita, yang dikenal sebagai sariawan vagina.
Sariawan vagina terjadi akibat infeksi jamur Candida atau Monilia, yang secara alami hidup di dalam sistem pencernaan wanita. Ketika jumlah jamur ini berkembang secara berlebihan, dapat menyebabkan infeksi pada area vagina dan memicu sariawan di bagian tersebut.
Menurut penelitian yang dikutip dari Better Health, sekitar 75% wanita pernah mengalami kondisi ini setidaknya sekali dalam hidup mereka. Meski bukan penyakit berbahaya, sariawan vagina dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Meskipun sariawan vagina umumnya tidak berbahaya, kondisi ini tetap perlu diperhatikan agar tidak berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius. Beberapa tanda yang menunjukkan adanya sariawan vagina, seperti dikutip dari Mayo Clinic, antara lain:
Keputihan yang kental berwarna putih, tetapi tidak berbau
Rasa gatal dan perih di area vagina atau vulva
Kulit di sekitar vagina memerah, pecah-pecah, atau bahkan mengalami luka kecil seperti sariawan di mulut
Rasa sakit saat berhubungan intim
Nyeri ketika buang air kecil
Faktor Penyebab Sariawan Vagina
Kemunculan sariawan di area vagina dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
Sistem kekebalan tubuh yang melemah
Kebersihan vagina yang kurang terjaga
Perubahan hormon saat kehamilan
Konsumsi pil KB
Penyakit diabetes
Stres berlebihan
Membilas area intim dengan cara yang salah
Pemakaian pakaian dalam atau celana yang terlalu ketat
Berbagi pakaian dalam dengan orang lain, yang berisiko menularkan infeksi
Cara Mengatasi dan Mencegah Sariawan Vagina
Jika Anda mengalami gejala sariawan vagina, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter, terutama jika kondisi ini berlangsung lama atau tidak membaik dengan pengobatan rumahan. Dokter biasanya akan meresepkan obat dalam bentuk krim atau tablet oral untuk membantu mengatasi infeksi.
Selain itu, Anda juga bisa melakukan beberapa langkah pencegahan agar sariawan vagina tidak muncul kembali:
Rutin mengganti pakaian dalam minimal dua kali sehari, terutama setelah berolahraga untuk menghindari kelembapan berlebih di area genital.
Hindari memakai pakaian dalam atau celana yang terlalu ketat. Pakailah celana dalam dengan bahan nyaman dan menyerap keringat.
Bersihkan area genital sebelum dan sesudah berhubungan intim serta segera ganti pakaian dalam setelahnya.
Gunakan sabun pembersih khusus Miss V dengan bijak, jangan terlalu sering agar keseimbangan bakteri alami tetap terjaga.
Jika memiliki diabetes, usahakan untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil agar luka tidak semakin parah atau sulit sembuh.
Saat membersihkan vagina, pastikan gerakannya dari depan ke belakang untuk mencegah perpindahan bakteri dari area anus ke vagina.
Hindari penggunaan antibiotik tanpa resep dokter karena dapat memperburuk kondisi.
Dengan menjaga kebersihan dan menerapkan gaya hidup sehat, Anda dapat mengurangi risiko sariawan vagina serta menjaga kesehatan area intim dengan lebih baik. Jika mengalami gejala yang mengganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis agar mendapatkan penanganan yang tepat.