Grounding: Kunci Rahasia Anak Lebih Tenang dan Terhubung dengan Alam
Infobunda.id - Di tengah hiruk pikuk kehidupan perkotaan yang serba cepat, anak-anak sering kali menjadi sasaran empuk dari stimulasi berlebihan.
Grounding: Kunci Rahasia Anak Lebih Tenang dan Terhubung dengan Alam. (Pexels.com/Kaboompics)
Paparan gawai yang tak henti, jadwal sekolah dan les yang padat, serta ruang gerak yang terbatas di apartemen atau rumah tanpa halaman, secara tidak sadar dapat membuat sistem saraf mereka tegang. Akibatnya, tidak sedikit anak yang menjadi lebih mudah marah, sulit fokus, atau cemas.
Sebagai orang tua modern, kita terus mencari cara untuk membantu anak-anak kita. Namun, terkadang solusinya tidak serumit yang dibayangkan. Jawabannya mungkin ada di bawah telapak kaki kita, yaitu melalui sebuah praktik bernama grounding.
Apa Sebenarnya Teknik Grounding Itu?
Mungkin Anda lebih sering mendengar istilah grounding dalam konteks kelistrikan, di mana kabel arde berfungsi menstabilkan aliran listrik. Konsep ini ternyata tidak jauh berbeda saat diterapkan pada manusia.
Grounding, atau yang juga dikenal sebagai earthing, adalah sebuah praktik terapeutik yang bertujuan untuk menghubungkan kembali energi tubuh manusia dengan energi permukaan bumi secara langsung.
Secara sederhana, grounding adalah aktivitas yang membuat tubuh kita bersentuhan langsung dengan bumi—baik itu tanah, rumput, pasir, maupun air.
Praktik ini membantu menyeimbangkan kembali kondisi fisik, mental, dan emosional anak dengan cara menyalurkan ‘arus listrik’ negatif dari tubuh ke bumi yang netral.
Seorang psikolog anak pernah menyatakan, "Grounding, atau earthing, adalah praktik sadar untuk menghubungkan kembali energi tubuh kita dengan energi bumi."
Dengan melakukan ini, kita membantu anak untuk kembali ke 'saat ini' (present moment), melepaskan ketegangan, dan merasakan stabilitas yang ditawarkan oleh alam.
Pentingnya Grounding di Tengah Kehidupan Modern
Anak-anak yang tumbuh di kota-kota besar sering kali 'terputus' dari alam. Mereka berjalan di atas beton dan aspal, menghabiskan waktu di dalam ruangan ber-AC, dan lebih akrab dengan layar gawai daripada tekstur tanah atau segarnya embun pagi. Keterputusan inilah yang dapat memicu berbagai masalah.
Sistem saraf simpatik mereka (yang bertanggung jawab atas respons ‘lawan atau lari’) menjadi terlalu aktif. Inilah yang membuat mereka gampang gelisah, sulit tidur, dan reaktif secara emosional.
Grounding berfungsi sebagai ‘antidot modern. Dengan menyentuhkan kulit ke permukaan bumi, kita mengaktifkan sistem saraf parasimpatik yang memicu respons ‘istirahat dan cerna’, sehingga tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks.
Manfaat Luar Biasa Grounding bagi Anak
Manfaat dari praktik sederhana ini telah banyak diteliti dan dirasakan langsung oleh banyak keluarga. Berikut adalah beberapa keuntungan utama mengenalkan grounding kepada anak:
Mengurangi Stres dan Kecemasan: Kontak langsung dengan bumi terbukti dapat menurunkan kadar kortisol, hormon stres utama dalam tubuh. Anak yang rutin melakukan grounding cenderung lebih tenang dan tidak mudah panik saat menghadapi situasi yang menekan.
Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi: Anak yang merasa gelisah akan sulit memusatkan perhatian. Grounding membantu menenangkan ‘kebisingan’ internal dalam pikiran mereka, sehingga mereka bisa lebih fokus saat belajar atau melakukan aktivitas lain.
Regulasi Emosi yang Lebih Baik: Grounding adalah alat yang sangat ampuh untuk manajemen emosi. Saat anak mulai tantrum atau merasa kewalahan, mengajak mereka melakukan teknik grounding dapat dengan cepat membawa mereka kembali ke kondisi yang lebih stabil dan terkendali.
Meningkatkan Kualitas Tidur: Dengan menenangkan sistem saraf dan mengurangi stres, grounding secara alami akan membantu anak mendapatkan tidur yang lebih nyenyak dan berkualitas.
Menumbuhkan Koneksi dan Cinta pada Alam: Ini adalah manfaat jangka panjang yang tak ternilai. Dengan merasakan langsung elemen-elemen alam, anak akan membangun hubungan yang lebih dalam dan tumbuh menjadi individu yang lebih peduli terhadap lingkungan.
Cara Praktis Melakukan Grounding Bersama Si Kecil
Mempraktikkan grounding tidak memerlukan biaya atau peralatan khusus. Ini adalah aktivitas yang bisa diintegrasikan dengan mudah ke dalam rutinitas harian. Berikut beberapa cara yang bisa Anda coba:
Berjalan Tanpa Alas Kaki: Ini adalah bentuk grounding paling murni. Ajak anak melepas sepatu dan kaus kakinya untuk berjalan di atas rumput di taman, tanah di halaman belakang, atau pasir di pantai. Lakukan setidaknya 15-20 menit setiap hari.
Berkebun Bersama: Biarkan tangan mungil mereka menyentuh tanah secara langsung. Menggali, menanam, atau sekadar bermain dengan tanah adalah cara yang sangat efektif untuk melakukan grounding sambil belajar.
Bermain dengan Elemen Alam: Ajak anak bermain dengan lumpur setelah hujan, membuat istana pasir, atau sekadar merendam kaki di aliran sungai atau danau yang bersih.
Memeluk Pohon: Meski terdengar unik, memeluk pohon adalah cara yang bagus untuk merasakan energi alam. Ini bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan dan menenangkan bagi anak.
Lakukan Teknik Sensorik 5-4-3-2-1: Jika akses ke alam terbatas, Anda bisa melakukan teknik grounding ini di mana saja, bahkan di dalam ruangan. Minta anak untuk:
Menyebutkan 5 hal yang bisa ia lihat di sekitarnya.
Menyebutkan 4 hal yang bisa ia sentuh atau rasakan teksturnya.
Menyebutkan 3 hal yang bisa ia dengar.
Menyebutkan 2 hal yang bisa ia cium aromanya.
Menyebutkan 1 hal yang bisa ia rasakan (misalnya, rasa air liur di mulutnya atau sisa rasa makanan).
Menjadikan Grounding Sebagai Investasi Kesejahteraan Anak
Pada akhirnya, grounding lebih dari sekadar aktivitas fisik; ini adalah investasi untuk kesejahteraan mental dan emosional anak di masa depan. Mengajarkan mereka untuk terhubung kembali dengan bumi adalah cara kita memberikan jangkar yang kuat di tengah badai kehidupan modern.
Tidak perlu menunggu momen yang sempurna. Mulailah dari hal kecil hari ini. Lepaskan sepatu, rasakan rumput di sela-sela jari kaki, dan lihatlah bagaimana keajaiban sederhana dari alam dapat membawa ketenangan luar biasa bagi Anda dan si kecil.
\Ini adalah salah satu hadiah terbaik yang bisa kita berikan kepada generasi penerus: kemampuan untuk menemukan kedamaian, kapan pun mereka membutuhkannya, langsung dari Ibu Pertiwi.