Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Mempertahankan Keutuhan Rumah Tangga Walaupun Suami Saya Selingkuh

Mempertahankan Keutuhan Rumah Tangga Walaupun Suami Saya Selingkuh – Pernikahan bukan perkara mudah, dimana pernikahan merupakan babak awal yang harus saya alami. Usia saya masih 20 tahun ketika ijab kobul dilaksanakan dan termasuk masih muda dalam usia perkawinan, namun karena perjodohan orang tua, dengan keterpaksaan dan keterbatasan harus saya jalani. Cita-cita yang selama ini saya impikan kandas dengan sendirinya.

Kehidupan sebagai seorang istri berjalan normal di 5 tahun awal pernikahan. Perubahan terjadi ketika saya dalam usia perkawinan tersebut belum dikaruniai momongan. Suami sering marah-marah ketika pulang tanpa sebab yang jelas, hal sepele terkadang menjadi pemicu pertengkaran yang seharusnya bisa diselesaikan dengan sederhana. Suami juga sering pulang larut malam terkadang tidak pulang kerumah. Kecurigaan seorang istri sangat kuat namun bukti tidak ada.


Walaupun hal ini sering terjadi, saya masih sangat mencintai suami dan mempertahankan pernikahan supaya tetap utuh. Dukungasn teman-teman yang membuat hati ini sangat kuat untuk dipertahankan walaupun mereka tidak tau sebenarnya apa yang saya alami dalam perkara keluarga.

Sebaik-baiknya bangkai ditutupi akan tercium juga hal ini yang membuat saya sangat kecewa. Dugaan itu benar, suami memang benar-benar selingkuh dengan wanita lain. Bukan kata orang lain melainkan saya melihat dengan mata sendiri.

Baca Juga : Cara Mempertahankan Keutuhan Rumah Tangga

Saya tetap memperlakukan suami saya seperti biasa yang menyiapkan sarapan, mencuci pakaiannya, dan mengurus rumah walaupun rasa sakit itu ada. Niat jahat terkadang terlintas dibenak ini namun kejahatan bukan menyelesaikan masalah namun menambah masalah.

Akhrinya saya putuskan dikit demi dikit saya berjuang dibelakang suami saya untuk menabung bahkan berbisnis kecil-kecilan dan lain sebagainya supaya kelak saya bisa hidup mandiri ketika suami saya menceraikan.

Benar terjadi, perusahan suami saya bangkrut dan harus membayar hutang sehingga suami saya menjadi seorang pengguran dan dicampakan oleh selingkuhannya.

Suami saya akhirnya mengakui dan meminta maaf atas semua kesalahan selama ini yang terjadi dibelakang saya, hati ini sebenarnya sangat sakit namun saya juga tidak tega membiarkan suami saya yang sedang terpuruk.

Saya bisa saja menceraikannya dan mencari laki-laki lain karena umur saya juga masih mudah namun hal ini tidak saya lakukan, karena saya yakin Tuhan akan lebih mendengar doa saya supaya tetap utuh.

Sekarang suami akhirnya paham begitu sulit menjadi ibu rumah tangga walaupun terlihat santai namun menjadi ibu rumah tangga bekerja lebih dari pekerja kantoran.

Kita juga bersyukur akhirnya kami dikarunia seorang anak perempuan yang cantik. Kehidupan kami normal lagi dan bahagia dan keterbukaan komunikasi kami lakukan supaya tetap menjaga keutuhan rumah tangga.

(Buda A – Bali)

 

Mau berbagi kisah bunda? Share yuk ke kami dengan mengirimkan kisah bunda ke alamat redaksi kami kisahbunda@gmail.com

Kisah bunda yang ceritanya terpilih untuk ditayangkan, akan mendapat hadiah menarik dari kami.